Dari 27 konstituen indeks Bisnis-27, terdapat 9 saham yang ditutup di zona merah, 1 saham stagnan, sementara mayoritas 17 saham lainnya parkir di zona hijau pada akhir perdagangan.
Harga emas telah jatuh selama tiga bulan terakhir karena kenaikan suku bunga, tetapi berhasil bertahan di atas US$1.800 per ounce di tengah kekhawatiran resesi yang dapat meningkatkan daya tarik surga.
Penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data. Alhasil, PTPN dan Sinar Mas Group harus banting harga CPO.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melepas 40 persen saham di Jalan Tol Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) ke PT Marga Utama Nusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) yang merupakan bagian dari grup Salim.
Harga nikel yang kembali bangkit dapat menjadi dorongan tambahan bagi saham emiten tambang ANTM, INCO, HRUM, dan TINS. Namun, sejumlah risiko tetap menjadi bayang-bayang.
Kinerja emiten di sektor konsumer diprediksi bisa lebih baik di semester II/2022 karena kondisi ini. PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) bakal menjadi emiten yang diuntungkan dengan perlambatan harga komoditas.