Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diskon Saham Blue Chip BRPT, ASII, hingga AMRT, Mana yang Potensial?

Analis memandang masih terdapat saham blue chip yang mengalami penurunan harga yang menarik untuk dicermati investor seperti saham ASII dan juga AMRT.
Pengunjung beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/1/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/1/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Beberapa saham dalam Indeks LQ45 tercatat telah mengalami penurunan harga sejak awal tahun, seperti BRPT, ASII, hingga AMRT. Analis memandang terdapat saham blue chip dengan harga diskon yang masih menarik untuk dicermati. 

Head of Investor Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menuturkan penurunan beberapa harga saham-saham blue chip sejak awal tahun terkait dengan ekspektasi kinerja perusahaan yang melambat, atau bahkan turun untuk kinerja tahun penuh 2023. 

"Selain itu, ada ekspektasi bahwa pada 2024 akan ada banyak hambatan, sehingga membuat kinerja saham-saham tersebut kembali terhambat," kata Martha, dihubungi Selasa (6/2/2024). 

Dia menyarankan investor apabila ingin membeli saham-saham blue chip yang telah turun harga tersebut untuk memperhatikan prospek ke depan. Pasalnya, pelemahan harga saham identik dengan penurunan kinerja. 

Mirae Asset Sekuritas melihat untuk saat ini, saham AMRT masih terlihat menarik walaupun telah turun 11,26% year to date (YTD). Saham AMRT masih menarik karena dari sisi harga menjadi atraktif sekalipun pertumbuhan kinerja tidak akan naik setinggi tahun-tahun sebelumnya. 

"Namun, penurunan harga ini membuat valuasi AMRT menjadi atraktif," ujar Martha. Mirae Asset Sekuritas memberikan target harga Rp3.200 terhadap saham AMRT.

Senada dengan Martha, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan saham AMRT memang mengalami penurunan, tetapi secara fundamental masih baik. 

"Apalagi AMRT salah satu yang di proyeksikan akan mendapatkan sentimen positif dari pemilu. Sehingga tentu ada peluang di sana," ucap Nico. 

Adapun Nico menyarankan investor untuk mencermati situasi dan kondisi global serta dalam negeri, apabila berminat untuk melakukan investasi di saham-saham blue chip dengan harga murah. Dia juga menyarankan investor untuk melihat sektor yang berpengaruh positif terhadap situasi dan kondisi yang ada, fundamental perusahaan, serta valuasi sebuah saham.

Berdasarkan data Bloomberg per Senin (5/2/2024), saham milik Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) menjadi saham dengan penurunan terdalam yakni sebesar 22,56% secara year to date (ytd). Saham BRPT turun ke harga Rp1.030 pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (5/2/2024). 

Selanjutnya, saham LQ45 yang telah turun banyak sejak awal tahun adalah saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang terjun 21,69% ytd, kemudian PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) turun 16,67% ytd, dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) turun 15,54% ytd. 

Selain itu, saham HRUM juga turun 13,48% ytd, AMRT turun 11,26% ytd, INCO turun 11,14% ytd, UNVR turun 9,35% ytd, TOWR turun 8,59% ytd, dan ASII turun 8,41% ytd. 

---------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper