Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Rugi, Saham IPO VinFast Tetap Terbang

Pergerakkan harga saha VinFast yang melantai di bursa Nasdaq melesat, meski perusahaan masih mengalami kerugian dan realisasi penjualan mobil listrik minim.
Pham Nhat Vuong, pendiri dan pemilik Vingroup JSC, dalam acara pembukaan pabrik VinFast di Haiphong, Vietnam, Jumat (14/6/2019)./Bloomberg-Yen Duong
Pham Nhat Vuong, pendiri dan pemilik Vingroup JSC, dalam acara pembukaan pabrik VinFast di Haiphong, Vietnam, Jumat (14/6/2019)./Bloomberg-Yen Duong

Bisnis.com, Jakarta – Produsen otomotif asal Vietnam mencatatkan rekor melesatnya saham perdana di bursa Nasdaq.

Dikutip dari Reuters.com pada Rabu (16/8/2023), saham VinFast melonjak dalam perdagangan bursa efek Nasdaq mereka pada hari selasa setelah pencatatan saham perusahaan ke pasar modal yang di lakukan tertutup.

Pembuat kendaraan listrik asal Vietnam itu melepas saham senilai US$23 miliar dolar. VinFast pun akan menjaring dana dari berbagai investor selama 18 bulan ke depan.

"Kami memiliki sejumlah investor strategis dan investor institusi. Kami berharap untuk merumuskan semacam peningkatan modal selama 18 bulan ke depan, " kata Chief Financial Officer VinFast David Mansfield kepada Reuters.

Terhitung sejak akhir tahun lalu, VinFast telah mengirim hampir 3.000 kendaraan ke Amerika Utara, tetapi realisasi penjualan perdana masih lambat. Lembaga riset S&P Global Mobility mengatakan hanya 137 mobil listrik (EV) VinFast yang telah terdaftar di Amerika Serikat hingga Juni.

CEO VinFast Le Thi Thu Thuy mengatakan perusahaan sedang bekerja untuk mengubah model yang didistribusikan. Mereka menyasar langsung ke konsumen Tesla, dan diharapkan melibatkan dealer di pasar luar negeri.

"Kami beralih ke model hybrid di mana kami memiliki ruang pamer sendiri dan juga berbicara dengan dealer untuk membuka ruang pamer dealer.," kata Thuy dalam wawancara dengan Reuters.

VinFast dibentuk sebagai unit dari Vingroup bagian dari konglomerat terbesar Vietnam (VIC.HM). Vingroup dan afiliasinya telah menginvestasikan US$9,3 miliar.

Pham Nhat Vuong menjanjikan US$2,5 miliar, sekitar US$1 miliar dirogoh dari kocek pribadi. Investasi itu guna menopang pembuat mobil listrik tersebut.

Di sisi lain, pendapatan kuartal pertama VinFast turun 49 persen dari tahun lalu, dan membukukan kerugian bersih sebesar US$598 juta. Pada 2022, perusahaan membukukan kerugian sebesar US$2,1 miliar dolar AS. (Andy Kristian Repi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper