Satelit Starlink Beroperasi di RI, EXCL - ISAT Sambut Positif

Rika Anggraeni
Sabtu, 6 April 2024 | 10:48 WIB
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata./Bisnis-Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata./Bisnis-Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) memandang kehadiran Starlink di Indonesia bisa memberikan pilihan ketersediaan teknologi yang dapat mendukung operator dalam menyediakan layanan Internet kecepatan tinggi khususnya di wilayah pelosok. 

Satelit orbit rendah milik Elon Musk tersebut menjadi alternatif jaringan pengalur (backhaul), yang selama ini bergantung pada ketersediaan listrik, serat optik dan menara di suatu lokasi. 

Head of External Communication XL Axiata Henry Wijayanto mengatakan kehadiran Starlink di Indonesia menjadi salah satu solusi dalam memberikan layanan ke daerah rural. 

XL Axiata selalu terbuka untuk menjajagi peluang kerja sama dengan semua pihak untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan dan masyarakat, tak terkecuali Starlink.

"[Starlink] bisa memberikan pilihan ketersediaan teknologi yang dapat mendukung operator untuk dapat menyediakan layanan Internet kecepatan tinggi khususnya di wilayah-wilayah pelosok sebagai penyediaan backhaul," kata Henry kepada Bisnis, Jumat (5/4/2024).

Namun, lanjut Henry, jika starlink hadir dengan memberikan layanan langsung ke ritel, menurutnya pemerintah harus terlibat dalam menerapkan regulasi sehingga tercipta playing field yang sama antara Starlink tersebut dengan operator yang ada. 

Sementara itu, SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang menilai masuknya Starlink ke Indonesia akan meningkatkan ekosistem industri telekomunikasi.

Indosat senantiasa membuka diri dalam menjalin kerja sama selama memiliki visi yang sejalan untuk menciptakan iklim industri yang sehat.

“Dan menghasilkan layanan internet lebih baik sesuai aturan regulasi yang berlaku dan mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa,” kata Steve kepada Bisnis, Jumat (5/4/2024). 

Sekadar informasi sepanjang 2023, Indosat menambah 42.033 unit base transceiver station (BTS), yang membuat perusahaan total mengoperasikan 179.070 BTS 4G.

Jumlah BTS 4G yang dioperasikan Indosat meningkat 30,7% dibandingkan dengan 2022 yang sebanyak 137.037 unit BTS.  Kehadiran BTS tersebut membuat Indosat melayani lebih dari 90% populasi Indonesia. 

Steve menilai kehadiran Starlink akan makin meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekosistem industri telekomunikasi di Indonesia.

Steve menyampaikan bahwa tujuan besar Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) adalah menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.

“Hal ini sejalan dengan fokus Indosat saat ini, yaitu perluasan jangkauan layanan hingga ke pelosok Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa Starlink harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memenuhi syarat beroperasi di Indonesia.

Budi menuturkan bahwa satelit Starlink milik Elon Musk akan melakukan uji coba di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) dalam waktu dekat.

“Kalau di IKN itu [Starlink] dia bakal melakukan uji coba dan lagi diusahakan time table uji coba layanan Starlink di tahun 2024,” kata Budi.

Kemenkominfo menjelaskan bahwa rentan waktu uji coba merupakan kebijakan pihak Starlink. Sedangkan untuk jadwal pelaksanaan uji coba ditargetkan berlangsung antara sebelum atau setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper