Uni Eropa Kucurkan Rp12,9 Triliun untuk AI dan Keamanan Siber

Rahmad Fauzan
Selasa, 19 Desember 2023 | 14:38 WIB
Aksi protes anti-Brexit menggelar unjuk rasa di luar Gedung Parlemen di London, Inggris (30/1/2020). Reuters
Aksi protes anti-Brexit menggelar unjuk rasa di luar Gedung Parlemen di London, Inggris (30/1/2020). Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Uni Eropa (UE) menggelontorkan dana senilai US$833,3 juta atau Rp12,92 triliun (kurs: 15.511) untuk transisi digital seperti AI serta keamanan siber ke dalam program bernama Digital Europe.

Mengutip Eureporter.co, investasi itu dialokasikan senilai US$599,8 juta untuk implementasi sejumlah proyek berbasis teknologi digital seperti data, komputasi awan (cloud), dan keterampilan digital tingkat lanjut.

Program ini diharapkan memperlancar implementasi proyek multi negara bernama Digital Decade. Termasuk, membuka peluang bagi Korsorsium Infrastruktur Digital Eropa atau European Digital Infrastructure Consortia (EDICs).

Langkah ini dinilai bakal mendukung penerapan Undang-Undang Artificial Intelligence (UU AI) dan pengembangan ekosistem teknologi kecerdasan buatan itu di Benua Biru. Khususnya, bagi UMKM.

Sementara sisanya senilai US$233,8 juta dialokasikan untuk peningkatan pertahanan kolektif Uni Eropa dari ancaman siber.

Upaya yang didanai oleh program kerja ini akan dilaksanakan oleh Pusat Kompetensi Keamanan Siber Eropa atau European Cybersecurity Competence Centre.

Executive Vice President Margrethe Vestager mengatakan program Digital Europe merupakan kunci dalam pengumpulan dana untuk proyek-proyek digital ambisius yang tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri oleh masing-masing negara.

“Penting bagi Eropa untuk terus mendukung target dekade digital kami dengan meningkatkan fokus pada keterampilan digital, keunggulan dalam kecerdasan buatan, dan keamanan siber,” kata Vestager, dikutip Bisnis.com, Selasa (19/12/2023).

Komisioner UE Thierry Breton menambahkan program tersebut meningkatkan kepemimpinan serta kedaulatan Eropa dalam hal teknologi digital.

Hal itu, sambungnya, akan didasarkan kepada perjanjian terbaru tentang UU AI serta mendorong pengembangan ekosistem perusahaan rintisan berbasis AI di Eropa yang berkembang pesat.

“Hal ini juga memungkinkan kami untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan di bidang cloud, data, dan keamanan siber, termasuk keterampilan digital yang diperlukan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper