Elon Musk Mengeluh Lagi, Kiamat Twitter Tinggal Menunggu Waktu

Hesti Puji Lestari
Senin, 17 Juli 2023 | 13:23 WIB
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - CEO Tesla, Elon Musk, kembali megeluh tentang kas keuangan aplikasi media sosial Twitter. Hingga kuartal 2 tahun 2023, kas Twitter masih menunjukkan hasil minus.

Elon Musk mengatakan Twitter masih merugi karena iklan turun hingga setengahnya.

"Kami masih memiliki arus kas negatif, karena (sekitar) 50 persen penurunan pendapatan iklan ditambah beban utang yang berat," bunyi cuitan Musk pada Sabtu, 15 Juli 2023 kemarin.

Tidak tahu apa yang dimaksud, namun Musk mengatakan jika kas keuangan Twitter harus positif jika pengguna menginginkan "kemewahan" yang lain.

“Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan yang lain,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sejak mengambil alih Twitter dalam kesepakatan 44 miliar dollar beberapa waktu lalu, CEO Tesla ini hanya terus mengeluh.

Musk telah mencoba meyakinkan pengiklan untuk berinvestasi di media sosialnya tersebut. Namun ternyata itu tidak cukup.

Serangkaian kebijakan Elon Musk, mulai dari pemecatan karywan eksekutif, PHK massal, dan beberapa pendekatan berbeda untuk moderasi konten, dinilai menganggu.

Inilah yang menyebabkan beberapa pengiklan memutuskan angkat kaki dari Twitter.

Tapi pada bada bulan April, angin segar mendatangi Twitter. Elon Musk sempat mengatakan sebagian besar pengiklan yang pergi telah kembali.

Pada bulan Mei, dia mempekerjakan CEO baru, Linda Yaccarino, seorang eksekutif NBCUniversal yang memiliki ikatan mendalam dengan industri periklanan.

Akan tetapi, manuver terbaru Musk kembali membuat geger. Orang terkaya dunia tersebut memberlakukan batasan baru tentang berapa banyak tweet yang dapat pengguna lihat dalam sehari.

Inilah yang membuat banyak pengguna Twitter cari alternatif. Seolah tak mau ketinggalan momen, Meta merilis aplikasi baru mirip Twitter bernama Threads.

Aplikasi besutan Instagram ini bahkan telah memperoleh puluhan juta pendaftar dalam beberapa hari.

Jika Twitter tidak segera berbenah, maka benar jika aplikasi burung biru tersebut akan berada di puncak kiamat. Sebab selain Threads, Social Blade juga akan menjegal popularitas Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper