1. Ini yang Terjadi Jika Anda Mengetik 'Coronavirus' di Media Sosial
Dalam beberapa waktu terakhir, merebaknya wabah virus corona di berbagai belahan dunia rupanya dibarengi oleh menyebarnya konten hoaks dan kabar yang memancing kecemasan publik.
Media sosial menjadi salah satu medium perantara informasi negatif mengenai isu virus corona. Namun demikian, sejumlah perusahaan media sosial bukan tanpa usaha untuk memberantas konten negatif mengenai virus corona.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Startup Ini Jembatani Kebutuhan Dokter di Daerah Terpencil
Salah satu kendala bagi layanan kesehatan yang merata di Indonesia adalah aksesbilitas yang belum baik bagi pasien maupun petugas medis.
Di samping sulitnya pasien mendapatkan layanan yang memadai, dokter di daerah terpencil pun sulit untuk memaksimalkan layanannya. Dalam hal ini dokter di daerah terpencil, acap kali kesulitan mengakses bantuan dari sesama koleganya maupun kelengkapan medis untuk melayani pasiennya.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Pemblokiran IMEI, Telkomsel Harapkan Perlindungan Hukum Pengguna Terjamin
PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menilai skema whitelist yang digunakan dalam pencegahan peredaran ponsel ilegal merupakan piliha tepat.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan dengan skema whitelist perusahaan mengharapkan perlindungan hukum untuk pengguna perangkat tetap terjamin. Saat yang sama juga menciptakan iklim industri telekomunikasi di Indonesia semakin sehat.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Tips Membersihkan Handphone dari Virus Corona
Kebersihan ponsel pintar, laptop dan perangkat handset lainnya menjadi perhatian di tengah wabah virus corona yang menjalar di Indonesia. Beberapa laporan menyebutkan bahwa handset dapat menjadi mediator dalam penularan virus corona.
Penderita virus yang batuk atau bersin dapat melemparkan virus ke sejumlah perangkat di dekatnya, yang dikhawatirkan perangkat tersebut kemudian digunakan oleh orang lain.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. OYO Melakukan PHK pada 5.000 Orang Karyawannya
Salah satu perusahaan rintisan di bidang virtual hotel operator (VHO) yakni OYO memutuskan untuk memangkas jumlah tenaga kerjanya sekitar 5.000 orang.
Seperti dikutip dari Bloomberg, langkah ini diambil oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Adapun, pemangkasan tenaga kerja paling banyak akan dilakukan di China, Amerika Serikat dan India.
Baca berita lengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
