Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piutang Pembiayaan di Wilayah OJK Malang Capai Rp6,87 Triliun

Pertumbuhan piutang pembiayaan di sektor lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya masih tinggi.
Ilustrasi/Bloomberg
Ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, MALANG—Pertumbuhan piutang pembiayaan di sektor lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya masih di level yang tinggi sebesar 10,61% yoy menjadi sebesar Rp6,87 triliun.

Plt. Kepala OJK Malang Ismirani Saputri mengatakan pada sektor perasuransian, penjaminan dan dana pensiun, akumulasi pendapatan premi sektor asuransi selama periode Januari sampai dengan Juni 2023 mencapai Rp1,84 triliun, atau terkontraksi 0,02% dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

“Dana pensiun tercatat mengalami pertumbuhan aset sebesar 10,53% yoy dengan nilai aset sebesar Rp226 miliar per September 2023,” ucapnya, Kamis  (28/12/2023).

Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sampai dengan akhir triwulan III/2023, kata dia, terdapat 6 LKM yang memiliki izin usaha di wilayah kerja KOJK Malang dengan rincian 4 PT LKM dan 2 Koperasi LKM. 

Berdasarkan jenis kegiatan usaha, sampai dengan akhir Triwulan III 2023 terdapat 4 LKM Konvensional dan 2 LKM Syariah.

Sesuai dengan kegiatan usaha LKM yaitu memberikan pinjaman, penyaluran Pinjaman/Pembiayaan Yang Diberikan oleh LKM di wilayah kerja KOJK Malang tumbuh 11,34% yoy dari Rp6,80 miliar (Agustus 2022) menjadi Rp7,57 miliar (Agustus 2023). 

Aset Koperasi LKM Syariah memiliki porsi 52,86% dari keseluruhan aset industri LKM di wilayah kerja KOJK Malang sedangkan aset PT LKM Konvensional memiliki porsi 47,14%,” ujarnya.

Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso menilai NPF yang masih relatif tinggi harus dilakukan rescheduling, reconditioning, dan restructuring kredit nasabah secara berkelanjutan. 

Selain itu, kata dia, kehati-hatian dalam melakukan ekspansi pembiayaan dapat ditempuh dengan peningkatan monitoring secara intensif dan proses seleksi dan administrasi nasabah lebih cermat. 

Hal yang tak kalah penting adalah pemilihan segmen konsumen/nasabah yang berasal dari sektor-sektor yang memiliki tingkat perkembangan yang baik, misalnya sektor perdagangan.

Terkait kinerja asuransi yang sedikit terkontraksi, dia menilai, mengindikasikan bahwa sampai saat ini asuransi belum sepenuhnya menjadi kebutuhan utama.

Prioritas masyarakat  pada pemenuhan kebutuhan pokok dan kebutuhan dasar serta untuk investasi di sektor riil, meskipun sebenarnya paket-paket layanan asuransi saat ini telah berkembang menjadi sebuah paket produk investasi yang menjanjikan pada jangka panjang.

 Oleh karena itu, ujar dia, literasi keuangan khususnya terkait asuransi perlu ditingkatkan. 

Sementara itu, seiring dengan perkembangan kebutuhan pembiayaan yang mudah, cepat dan aman, LKM mampu berkembangan dengan baik.

Hal ini ditandai dengan  koperasi LKM syariah yang mampu menguasai 52,86% aset industri LKM, layanan jemput bola, door to door, jaminan/agunan minimalis, dan proses cepat serta syarat mudah menjadi keunggulan dari LKM.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler