Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komoditas Rumput Laut Jatim Merambah Pasar Ekspor di 23 Negara

Komoditas rumput laut dari Jawa Timur hingga kini telah merambah pasar ekspor di 23 negara, utamanya ke negara China, Korea Selatan, Filipina, dsb.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela-sela acara pelepasan ekspor perdana ke Australia produk rumput laut produksi Koperasi Agar Makmur Sentosa di Sidoarjo./Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela-sela acara pelepasan ekspor perdana ke Australia produk rumput laut produksi Koperasi Agar Makmur Sentosa di Sidoarjo./Dok. Pemprov Jatim

Bisnis.com, SURABAYA - Komoditas rumput laut dari Jawa Timur hingga kini telah merambah pasar ekspor di 23 negara, utamanya ke negara China, Korea Selatan, Filipina, Vietnam dan Amerika Serikat. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan Pemprov Jatim terus mendorong budidaya rumput laut ini salah satunya dengan metode Tumpang sari di tambak seperti yang dilakukan Koperasi Agar Makmur Sentosa di Sidoarjo.

“Metode budi daya rumput laut tumpang sari ini bisa dilakukan di tambak bersamaan dengan budi daya ikan bandeng atau udang,” katanya, Jumat (4/8/2023).

Menurutnya, pengembangan komoditi rumput laut dengan metode ini beriringan dengan penerapan Green hingga Blue Economy. Sebab, jenis rumput laut Gracilaria Sp merupakan jenis rumput laut yang bisa hidup di tambak dan bisa mensubstitusi pemupukan. 

“Karena banyak daerah Pantura yang masih sering kekurangan pupuk untuk tambak. Saya rasa penerapan metode tumpang sari ini juga beriringan dengan penguatan green economy hingga ke arah blue economy,” imbuhnya.

Menurut Khofifah, jika metode tumpang sari ini terus dikembangkan oleh para petani tambak maka bisa terwujud kesejahteraan lebih signifikan. Jika dihitung pada luasan 1 hektar penghasilan dari tambak rumput laut mencapai Rp45 juta /tahun. Ditambah panen bandeng Rp25 juta sebanyak dua kali sehingga mendapatkan Rp50 juta, serta ditambah panen udang rerata Rp5 juta sebanyak 3 kali panen dalam setahun sehingga mendapat Rp15 juta. 

“Maka dalam setahun petambak bisa menghasilkan Rp110 juta/ha,” katanya.

Adapun Koperasi Agar Makmur Sentosa Sidoarjo pada 4 Agustus 2023 telah mengekspor komoditi rumput laut perdana ke Australia. Rumput laut yang diekspor yakni jenis Gracilaria Sp sebanyak 15 ton.

Jenis rumput laut yang dikirim selama ini meliputi rumput laut Eucheuma cottonii kering, Eucheuma spinosum kering, rumput laut jenis lain untuk konsumsi baik segar maupun kering. Selain itu rumput laut digunakan sebagai bahan baku pewarna, penyamakan, wewangian, insektisida, fungisida baik segar, beku, dan kering

Selain Australia, Koperasi Agar Makmur Sentosa juga  telah mengekspor 50 ton rumput laut kering ke China. Koperasi ini memang mampu memproduksi 500 hingga 800 ton rumput laut kering dari 300 ha luasan tambak yang dikelolanya. Hasil produksinya untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri dan dalam negeri.

“Diharapkan Koperasi Agar Makmur Sentosa ini dapat menjadi champion bagi para pembudidaya rumput laut di kawasan Jabon dan sekitarnya, untuk menampung hasil produksi mereka dan membantu pemasarannya baik di dalam maupun luar negeri,” imbuh Khofifah.

Tercatat selama 2019-2022, usaha petani rumput laut dan pelaku industri telah memberikan kontribusi ekspor Jatim dengan rerata pertumbuhan 19,30 persen selama periode tersebut. Nilai ekspor yang dihasilkan yakni US$106,89 juta pada 2022 atau sebanyak 68.996,29 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper