Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekosistem Industri Berkelanjutan di Jatim, Begini Proyeksinya

Pertumbuhan ekonomi Jatim yang positif tersebut tidak lepas dari kontribusi sektor manufaktur.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat mengunjungi salah satu booth peserta pameran Surabaya Manufacturing 2023 di Grand City Surabaya, Rabu (12/7/2023)./Bisnis - Peni Widarti
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat mengunjungi salah satu booth peserta pameran Surabaya Manufacturing 2023 di Grand City Surabaya, Rabu (12/7/2023)./Bisnis - Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA — Provinsi Jawa Timur memastikan upaya mengokohkan wilayah setempat sebagai basis industri manufaktur bukan hanya untuk Indonesia melainkan Asia Tenggara melalui pengembangan ekosistem industri yang berkelanjutan (sustainability).

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak menjelaskan, pemulihan ekonomi Jatim saat ini bukan sekadar teori tetapi sudah menjadi kenyataan sebab pertumbuhan ekonominya pada kuartal I/2023 mampu tumbuh 4,95 persen (Yoy).

“Kita harus optimistis kalau kita punya kolektif terhadap kemampuan kita untuk recovery. Tahun ini, banyak pihak meramal sebagai tahun kelabu dan suram, ternyata Kuartal I ekonomi Jatim bisa tumbuh mendekati 5 persen. Angka ini menunjukkan bahwa bila kita bisa on track menjaga momentum pemulihan ekonomi di Jatim,” jelasnya seusai membuka Pameran Surabaya Manufacturing 2023 di Grand City Surabaya, Rabu (12/7/2023).

Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Jatim yang positif tersebut tidak lepas dari kontribusi sektor manufaktur. Secara nasional kontribusi sektor manufaktur di Indonesia sudah mendekati 1/4 dari seluruh sektor usaha, begitu juga di Jatim juga menyumbang 30 persen dari PDRB Jatim.

“Dengan kontribusi 30 persen dari PDRB itu, maka kami anggap manufaktur itu penting. Meskipun seluruh ukuran ekonomi tidak bisa sendirian, tidak bisa pemerintah saja yang mendorong manufaktur, sehingga event pameran Surabaya Manufacturing ini lah yang akan ikut mendorong perekonomian kita,” ujarnya.

Di Jatim, kata Emil, perkembangan manufaktur sudah hampir merata tidak hanya di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik), tetapi bahkan sudah bergeliat di Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, dan sentra-sentra industri baru seperti Jombang, Nganjuk dan Madiun, Lamongan serta Tuban dan Malang.

“Bergeliatnya manufaktur di sejumlah daerah di Jatim ini tentunya karena akses dan infrastruktur yang dikembangkan pemerintah, seperti juga ada jalan tol yang terhubung ke sentra-sentra industri tersebut,” katanya.

Namun begitu, kata Emil, pengembangan manufaktur ke depan sudah harus terekosistem dalam sustainability. Hal ini juga sejalan dengan dukungan dari berbagai pihak seperti lembaga-lembaga pembiayaan yang menuntut adanya sustainability dan konservasi energi guna menjaga lingkungan di masa depan.

“Ini ujung-ujungnya yang diuntungkan adalah pengusahanya, memang investasi di awal lebih besar tetapi biaya recurringnya akan sustainable. Kita ingin genjot ekonomi, tapi kalau kemudian kita abaikan isu sustainability, akan menjadi bom waktu, dan banyak lembaga yang mengakui dan menerapkan punishment bagi mereka yang tidak menerapkannya,” jelasnya.

Emil menambahkan, saat ini sudah ada sistem yang berlaku secara global dalam hal kebijakan untuk menjadi sustainability sehingga tugas Pemprov Jatim akan lebih menguatkan dengan memberikan kesadaran para pelaku usaha.

Penyelenggara Surabaya Manufacturing 2023, Events Director PT Pamerindo Indonesia, Meysia Stephannie mengatakan dalam pameran yang berlangsung 12 - 15 Juli 2023 ini melibatkan 253 perusahaan industri manufaktur dengan berbagai produk dan solusi dengan teknologi terkini.

“Seri ke 17 dari pameran manufaktur ini merupakan salah satu upaya Pamerindo mendukung pemerintah dalam menjaga pasar di sektor tersebut terutama dalam membangun iklim investasi. Untuk itu, mayoritas eksibitor kali ini mengedepankan teknologi pendukung produksi sekaligus membangun Society 5.0 melalui lean manufacturing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler