Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sampah Masuk ke TPA Benowo Mencapai 1.600 Ton

Masyarakat diimbau untuk menghindari penggunaan kantong plastik saat bulan Ramadhan.
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Benowo Kota Surabaya./Antara-Diskominfo Surabaya.
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Benowo Kota Surabaya./Antara-Diskominfo Surabaya.

Bisnis.com, SURABAYA - Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya menyatakan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo mencapai sekitar 1.500-1.600 ton setiap harinya.

"Jumlah sampah itu biasanya akan meningkat sekitar 100-200 ton saat memasuki bulan Ramadan. Apalagi kalau mau Hari Raya (Idul Fitri), kenaikan (sampah ke TPA) itu bisa sampai 400-500 ton," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin (20/3/2023).

Pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya tentang Imbauan Bulan Ramadhan Tanpa Sampah pada 15 Maret 2023.

Dalam SE tersebut dijelaskan terkait pengurangan sampah yang telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Surabaya Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan di Surabaya, sebagaimana diubah dengan Perda Surabaya Nomor 1 Tahun 2019.

Menurut dia, SE ini sebagai bagian dari upaya pemkot untuk menggelorakan Gerakan Ramadhan Tanpa Sampah. "Surat Edaran Wali Kota Surabaya (telah disebarkan) kepada RT/RW, camat dan lurah untuk supaya Ramadhan ini tanpa sampah," ujar Hebi.

Selain bertujuan mengurangi sampah, Hebi juga mengimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan kantong plastik saat bulan Ramadan. Sebab menurutnya, ketika Ramadhan, biasanya banyak komunitas, kelompok, atau warga, yang membagikan takjil dengan kantong plastik.

"Kalau mau memberikan takjil dan sebagainya, kalau bisa jangan pakai plastik. Disuruh makan di situ (tempat), kemudian nanti (sampahnya) dikumpulkan biar tidak ke mana-mana," katanya.

Menurut dia, langkah itu penting dilakukan sebagai bagian dari upaya gerakan tanpa kantong plastik, termasuk pula menghindari pemakaian gelas atau botol minum kemasan plastik.

Tak hanya itu Hebi juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak membuang sisa makanan. Menurut Hebi, saat buka puasa, orang akan cenderung lebih banyak mengambil makanan yang justru kemudian tidak habis dimakan.

"Sebisa mungkin makan itu habis. Tidak enak langsung dibuang ini jadi sampah. Biasanya orang puasa kepinginnya semua dimakan. Kemudian ambil banyak, yang dimakan separuh, separuhnya dibuang, nah hindari hal-hal seperti itu," kata Hebi.

Hebi mengakui upaya untuk meminimalisasi sampah yang masuk ke TPA Benowo saat Ramadan tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh DLH Surabaya. Oleh sebabnya, kata dia, sosialisasi ini dibutuhkan peran serta dari semua pihak mulai dari kecamatan, kelurahan hingga RT/RW.

"Harusnya yang sosialisasi jangan DLH saja, kelurahan, kecamatan RT/RW dan sebagainya. Untuk peraturan wali kota juga sudah kami sebarkan ke RT/RW, pelaku-pelaku usaha. Jadi kita bareng-bareng mengimbau seperti itu," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper