Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Jatim Cegah Terorisme di Enam Kawasan Khusus

Pencegahan terorisme di salah satu daerah yang ditunjuk sebagai percontohan KKTN yakni di Kabupaten Malang.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya membawa poster dan bunga saat melakukan aksi solidaritas untuk korban bom Sri Lanka di Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/4/2019). Aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap korban terorisme dan menolak segala bentuk kejahatan yang mengatasnamakan agama. ANTARA FOTO/Moch Asim
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya membawa poster dan bunga saat melakukan aksi solidaritas untuk korban bom Sri Lanka di Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/4/2019). Aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap korban terorisme dan menolak segala bentuk kejahatan yang mengatasnamakan agama. ANTARA FOTO/Moch Asim

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan kesiapannya untuk mendukung pelaksanaan program pencegahan terorisme dan reintegrasi eks narapidana terorisme (napiter) melalui Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN).

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan KKTN merupakan program yang digulirkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan membangun kawasan di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Jatim.

“Di Jatim, ada salah satu daerah yang ditunjuk sebagai pilot project KKTN yakni di Kabupaten Malang. Untuk itu, Jatim siap mendukung kelancaran dan kesuksesan KKTN yang menjadi bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus proses reintegrasi khususnya bagi napiter,” ujarnya dalam rilis, Kamis (18/11/2021).

Menurut Khofifah, program KKTN akan membawa dampak positif karena bertujuan untuk memberdayakan kelompok rentan terpengaruh paham terorisme atau radikalisme serta mantan napiter.  Sehingga, diharapkan kelompok ini memiliki skill untuk memulai usaha baik di bidang pertanian, wisata atau UMKM.

“Program ini sangat baik karena seringkali kelompok-kelompok tersebut kesulitan mendapatkan peluang usaha atau pekerjaan. Belum lagi lingkungan sekitar yang cenderung kurang akomodatif  menerima mereka kembali pasca menjalani hukuman dan sebagainya,” katanya.

Dengan memberdayakan kelompok-kelompok yang berpotensi rentan terpengaruh paham transnasional serta para eks napiter ini, diharapkan mereka merasa negara hadir di tengah-tengah mereka, sekaligus diharapkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air juga semakin meningkat.

Adapun program KKTN ini telah digulirkan di lima provinsi dengan total 26 kabupaten/kota, yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jatim, NTB dan Sulawesi Tengah. Sementara yang menjadi pilot project program KKTN ini yakni Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, Kota Bima NTB, dan Kabupaten Malang Jatim.

KKTN sendiri merupakan salah satu bentuk upaya penanggulangan terorisme melalui pendekatan lunak (soft approach) yang mengedepankan kesejahteraan. 

KKTN ini bertujuan mendorong kemajuan pembangunan dan perekonomian daerah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya mampu meminimalisasi gerakan radikal terorisme. Program KKTN ini dilakukan melalui pemberdayaan usaha di berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, maupun peternakan. 

Khofifah menambahkan, di Kabupaten Malang, program KKTN ini dilakukan dengan menggandeng Perhutani melalui kerja sama pemanfaatan hutan yakni di Desa Duwet Krajan, Kecamatan Tumpang dan Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari.

“Lokasi lahan KKTN di Duwet Krajan Malang ini diharapkan bisa turut mendukung pengembangan kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS),” imbuhnya.

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menambahkan BNPT telah menyiapkan KKTN di Jatim di antaranya seperti di Surabaya, Kabupaten Malang, Lamongan, Sidoarjo, Kabupaten Probolinggo dan Magetan. 

“Ke depan kami akan terus mengusung program ini baik berupa program fisik seperti pembangunan rusunawa maupun non fisik seperti peningkatan wawasan kebangsaan. Sehingga negara hadir di tengah mereka bagaimana mereka pada akhirnya bisa merasakan manfaat,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini diharapkan dapat mengeleminisi ideologi terorisme yang menggunakan kekerasan pada masyarakat melalui penguatan wawasan kebangsaan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper