Moka Optimis UMKM Bakal Berkembang

GoTo meyakini para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ke depan bisa lebih berkembang sejalan dengan penggunaan platform Moka sebagai solusi bisnis berbasis digital.
Foto: dok. GoTo
Foto: dok. GoTo

Bisnis.com, SURABAYA - Moka, salah satu ekosistem digital dari bagian dari grup GoTo meyakini para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ke depan bisa lebih berkembang sejalan dengan penggunaan platform Moka sebagai solusi bisnis berbasis digital.

Head of Corporate Communication GoTo Financial yang menaungi Moka, Winny Triswandhani mengatakan Moka merupakan jaringan point of sales berbasis cloud terbesar di Indonesia yang bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi usaha online dan offline.

“Jadi solusi yang ditawarkan Moka adalah bagaimana kita meningkatkan efisiensi UMKM atau merchant dalam mengontrol catatan penjualan,” katanya seusai acara Cangkrukan #BangkitBersama GoTo di Sentra Wisata Kuliner (SWK) Dharmahusada, Senin (8/11/2021).

Dia mengatakan sebagai pengusaha tentunya membutuhkan energi dan waktu yang tinggi apalagi jika memiliki toko/gerai yang harus dikontrol setiap waktu dari buka hingga tutup. Namun dengan solusi yang ditawarkan Moka, pemilik usaha dapat memantau performa bisnis dari mana saja dan kapan saja tanpa harus datang ke toko langsung, sehingga lebih fokus ke analisa bisnis termasuk dalam mengambil keputusan untuk berinovasi maupun berekspansi.

“Ini penting sekali karena kalau mereka sebagai pengusaha yang tidak punya banyak karyawan tetapi harus melototin meja transaksi terus, mereka tidak bisa punya waktu untuk memikirkan usaha yang lebih berkembang lagi,” katanya.

Adapun fitur yang tersedia di dalam aplikasi Moka  sangat lengkap dan beragam mulai dari penerimaan pembayaran digital, manajemen pesanan, karyawan, laporan penjualan, hingga laporan stok barang. Hingga yang terbaru Moka telah terintegrasi dengan produk GoStore, website toko online yang dapat membantu pelaku bisnis merambah ke penjualan secara online.

Moka Optimis UMKM Bakal Berkembang
Foto: GoTo

“Layanan solusi kasir lengkap yang ditawarkan ini bersifat langganan bulanan dan tahunan. Merchant juga memiliki opsi membeli hardware untuk mendukung kelengkapan kasir. Namun yang paling penting, tampilan fiturnya sangat sederhana sehingga bagi pengusaha pemula yang tidak terlalu paham teknologi, pengoperasiannya tetap mudah dicerna,” ujar Winny.

Winny menambahkan, hingga saat ini khusus di Surabaya, jumlah merchant GoTo Financial telah mencapai lebih dari 130.000 merchant. Jumlah merchant Moka pun naik 67 persen dibandingkan sebelum pandemi, dan tren transaksi GoPay pada 2020 juga naik lebih dua kali lipat dibandingkan 2019.

Merchant Moka cukup beradaptasi dengan cepat karena pandemi, sebab selama pandemi toko-toko banyak yang tutup. Namun Moka juga terus mengembangkan fitur-fitur bagi pelaku usaha terdampak pandemi supaya tetap bisa berjualan secara online,” imbuhnya.

Sendy Deka Saputra (31), seorang pelaku usaha kulit untuk bahan baku tas dan produk kerajinan lainnya berkesempatan menceritakan pengalamannya menggunakan Moka. Sebelum mengenal Moka, Sendy sempat merasa kesulitan untuk melakukan pembukuan secara manual.

Namun Sendy termasuk orang yang tidak menutup diri dengan perubahan dan perkembangan teknologi, apalagi demi kemajuan bisnisnya sehingga memutuskan untuk menggunakan sistem Moka.

“Saat itu saya merasa tidak bisa melakukan pembukuan manual lagi karena pelaporannya acak-acakan, baik laporan jual beli, maupun laporan keuangan. Hasil temuan saya, Moka merupakan platform paling standout dan paling komplit fiturnya,” ungkapnya.

Setelah menggunakan Moka , kata Sendy, hingga saat ini ia dapat terus meminimalisir kebocoran-kebocoran operasional. Apalagi dengan Moka POS, ia bisa mendapatkan laporan dan dapat membaca data tren penjualan dalam satu dashboard tanpa harus berpindah-pindah tempat.

“Hal ini penting untuk tahu produk yang paling laku itu yang mana, sehingga kami bisa riset lagi produk yang cocok untuk diproduksi. Saya pun bisa memfokuskan energi untuk memikirkan strategi bisnis tanpa terbebani urusan administrasi, dan Alhamdulilah dari satu outlet, sekarang kami punya 4 outlet,” ujarnya.

Sendy menambahkan meski diterjang pandemi sejak Maret 2020, Sendy Leather tidak menyerah dengan keadaan, bahkan berkomitmen tetap membayar gaji para perajin kulit meskipun tidak ada pemasukan di 4 bulan pertama pandemi.

“Saya melihat banyak UMKM sudah tidak tau harus ngapain lagi, dan enggak tau cara bagaimana mulai lagi, tetapi GoTo melalui gerakan Nasional #BangkitBersama kembali memberi semangat UMKM untuk bangkit dan mulai berani berproduksi lagi. Momen pemulihan ekonomi ini harus kita gaungkan lagi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper