Lewat Geber UMKM Jember Expo, BI Jember Promosikan UMKM Hingga ke Pasar Singapura

Bank Indonesia (KPwBI) Jember bersinergi dengan Pemerintah Daerah, menyelenggarakan Gerakan UMKM Beranjak Jember (GEBER UMKM), Jember Expo
Foto: dok. Bank Indonesia
Foto: dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JEMBER - Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin berdaya saing untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember bersinergi dengan Pemerintah Daerah, menyelenggarakan Gerakan UMKM Beranjak Jember (GEBER UMKM), Jember Expo.

Kepala (KPwBI) Jember, Hestu Wibowo mengatakan, Bank Indonesia mendorong penerapan digitalisasi dalam promosi produk UMKM dan pada gelaran Geber UMKM Sekarkijang, dilaksanakan kegiatan promosi produk UMKM ke pasar Singapura yang turut dihadiri oleh  Hastin A.B. Dumadi selaku Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Singapura atau expert pasar potensial serta Stephanus Widjaja selaku Founder BISA (Business Indonesia Singapore Association).

"Harapannya dari kegiatan tersebut produk-produk UMKM dapat akses ke pasar luar negeri khususnya Singapura. Di samping itu, baru saja dilangsungkan kegiatan fasilitasi temu bisnis (business matching)," tutur Hestu, pada saat sambutan pada Sabtu (28/8/2021).

Hestu menjelaskan, Bank Indonesia memfasilitasi promosi produk UMKM binaan maupun mitra binaan yang telah terkurasi melalui e-catalogue dalam pameran virtual Geber UMKM, Jember Expo untuk dipertemukan dengan pembeli potensial yang harapannya dapat memperluas akses pasar UMKM.

Sementara itu, Bupati Jember, Hendy Siswanto mengatakan, pandemi covid-19 yang dialami saat ini, memberi dampak pada kinerja, kegiatan usaha dan berdampak pada sektor ekonomi. Tidak terlepas juga di sektor UMKM, yang kini seperti mendapatkan tantangan baru untuk bisa mendorong, momentum bergerak nya ekonomi dan bergotong royong.

“Jember Expo, bagi saya adalah program positif yang memberi dukungan kepada UMKM untuk beranjak bangkit untuk melakukan berbagai program terobosan dan inovasi serta mampu adaptif menghadapi segala perubahan yang pasti terjadi di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian ini,” kata Hendy usai gelaran tersebut.

Hendy juga mengapresiasi kegiatan Geber UMKM yang di inisiasi oleh KPwBI Jember ini. Menurutnya, BI Jember membuat masyarakat bangga. Pasalnya, BI Jember memfasilitasi pemasaran sampai ke Singapura.

"Sekarang tinggal bagaimana UMKM nya bisa mempertahankan kualitas dan tampilannya, jangan sampai apa yang di jual demgan yang di kirim tidak sama , ini yg paling penting," tegasnya.

Ia mengatakan, pihaknya bersma BI Jember dan Politeknik Negeri Jember serta BNI 46 telah membuat kesepakatan atau MOU bersma terkait bagaimana mengembangkan UMKM yang ada termasuk digitalisasi, tujuannya ya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jember.

“Saya Bupati Jember Hendy Siswanto mengajak anda semua bersama-sama bersinergi, berkolaborasi dalam gerakan ini tentunya harus ada akselerasi. Ayo dukung gerakan nasional bangga buatan Indonesia dengan menggunakan produk-produk lokal guna mewujudkan UMKM Indonesia yang maju dan tangguh,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kegiatan yang digelar selama dua hari, pada 27 sampai 28 Agustus 2021 ini diikuti oleh UMKM di Sekarkijang (Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Lumajang) dan dihadiri 1200 peserta.

Di hari pertama gelaran Geber UMKM, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa, dalam sambutanya mengatakan Jawa Timur (Jatim) masuk dalam urutan dua sebagi UMKM terbaik setelah DKI Jakarta.

"Kontribusi umkm di jatim adalah 2 terbesar di Jawa, skala ekonomi di Jatim berkontribusi terbesar kedua setelah Jakarta," tutur Gubernur Khofifah.

Menurut Khofifah, sinergitas dan partnership dari seluruh elemen baik instansi vertikal maupun horizontal, privat sektor dan UMKM sendiri menjadi sangat penting.

Ia juga mengatakan, dari banyaknya anak muda mulai masuk ke dunia start up, maka ekosistem digital sudah cukup tumbuh di Jawa Timur.

"Ekosistem digital sudah tumbuh di Jatim. UMKM bisa meluaskan skala usaha dan akses agar lebih terdorong tumbuh kembangnya di Jatim," ungkapnya.

Senada, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono mengungkapkan rasa syukurnya karena  dalam gelaran tersebut dihadiri oleh Gubernur Khofifah dan Kemantren BUMN. Selain itu, perekonomian di Indonesia yang kian memberikan sinyal positif.

"Ini merupakan bentuk kolaborasi yang Sangat erat untuk mendukung UMKM. Perlu diketahui pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kita sudah positif. Kenaikan ini merupakan optimisme kita bagaimana kita bisa melewati pandemi," ungkapnya.

Doni juga mengatakan akan berkomitmen untuk berperan aktif dalam pemanfaatan digital.

"Kami nantinya akan mendorong 46 kantor kami untuk berperan aktif dari hulu ke hilir dalam memanfatkan digital. Supaya dapat mendorong akses pasar, pembiayaan seperti saat ini digital kredit UMKM, kemanfaatan digital seperti Qris paytren," pungkasnya.

Sementara itu, lewat Geber UMKM (Gerakan UMKM Beranjak Jember). Sebagai bagian dari Jember Expo 2021, talkshow Motivasi Bisnis UMKM ‘Turn Crisis Into Opportunity’.

Lewat Geber UMKM Jember Expo, BI Jember Promosikan UMKM Hingga ke Pasar Singapura

Foto: dok. Bank Indonesia

Motivator dan content creator Merry Riana, turut memberikan motivasi terkait bisnis yang ditekuni khususnya UMKM yang tergabung dalam Geber UMKM.

Merry Riana mengungkapkan, ada dua hal penting yang perlu diperhatikan untuk mencapai suatu keberhasilan terutama untuk UMKM.

"Energi dan rezeki merupakan teman dekat. Jika energinya besar rezekinya juga besar. Selain itu partisipasi, berapa banyak partisipasi yang di berikan akan mendapatkan hasil yang sesuai," jelas Merry pada saat kengisi materi sesi pertama.

Ia juga mengatakan, keadaan buruk tidak selalu mendapatkan hasil yang buruk juga, melainkan semua itu tergantung dari respon setiap orang.

"Hidup itu adil apa yang di berikan itu yang kalian dapat. Jangan beri setengah-setengah jika menginginkan hasil yang oke," imbuhnya.

Kepala Disbudpar Banyuwangi dan Presiden JFC Beberkan Strategi Pikat Wisatawan

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda, juga turut memeriahkan di hari pertama Gelaran Geber UMKM, Jember Expo 2021 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember.

Dalam kesempatan tersebut, Bramuda memberikan beberapa informasi tentang gambaran dan pengembangan pariwisata melalui tourism festival dan strategi untuk mengembangkan pariwisata melalui tourism festival.

"Strategi pengembangan sebagai daya tarik pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Banyuwangi pada saat pandemi seperti ini dilakukan secara offline dan online. Sistem hybrid ini bersinergi dalam menghadapi pariwisata banyuwangi di masa pandemi Covid-19," tutur Bramuda.

Sementara itu, Budi Setiawan, Presiden Jember Fashion Carnival (JFC) memaparkan mengenai inovasi city branding dan pengalaman bagaimana mengimplementasikan inovasi city branding dengan Jember Fashion Carnival.

Menurutnya, JFC berperan sebagai city branding yang mengkolaborasikan empat brand menjadi satu. Diantaranya, Personal, Event, City, dan Country. JFC yang namanya kini dikenal hingga Internasional, berawal dengan kolaborasi antara media dan fotografer untuk mempublikasikan acara sehingga bisa membentuk city branding tentang Jember.

"Strategi event ini bisa menjadi contoh, karena event JFC mempunyai news value yang tinggi-tinggi, sehingga berpengaruh pada pembentukan image," tegasnya.

Di hari ke dua pada Sabtu (28/8/2021). Geber UMKM (Gerakan UMKM Beranjak Jember). Sebagai bagian dari Jember Expo 2021, hadirkan Nurchaety, Exportir yang sudah malang melintang di bidang expor, ia memberikan materi seputar Pasar Ekspor di Masa Pandemi.

Menurut Nurchaety, syarat utama untuk menjadi seorang exportir harus memiliki tekat dan Nekat, serta memiliki badan hukum seperti (CV,PT,Persero,Perum,Koperasi) memiliki NPWP, invoice atau packing List Barang Ekspor.

Selain itu, ia menerangkan tips untuk menjadi eksportir pemula. Menurutnya, hal pertama yang harus di siapkan untuk memulai eksportir adalah produk dengan standar negara tujuan.

"Berani investasi dengan mengikuti pameran dan misi dagang ke luar negeri. Berani berkomunikasi dengan ITPC, Atase Perdagangan yang ada diluar negeri. Mulai membuat list Negara sasaran ekspor. Bekerja sama dengan perusahaan yang sudah ekspor bekerja sama dengan forwarder yang terpercaya," tutur Nurchaety.

Pada sesi selanjutnya, Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Arief Tjahjono dalam pemaparannya mengungkapkan,  Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), merupakan jaminan tertulis dari Bupati atau walikota.

Dalam kesempatan itu, Arief menjelaskan tentang alur perizinan P-IRT. Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan pemohon adalah mengisi form permohonan dengan dilengkapi persyaratan administrasi yang ditetapkan.

"Setelah itu, petugas Front Office meneliti persyaratan administrasi sesuai dengan izin yang dimohon. Jika Persyaratan administrasi perizinan lengkap, data diinput, memberikan Tanda Terima Berkas (TTB), validasi berkas permohonan dan paraf oleh Kasie Pelayanan dan Penetapan Perijinan, kemudian berkas diserahkan ke Kepala Bidang Perijinan," jelasnya.

Kepala bidang perizinan akan validasi berkas permohonan kelengkapan dan kebenaran. Serta, pengecekan lapangan oleh Tim Teknis Tinjau Lapangan guna memeriksa kesesuaian dokumen dengan fakta di lapangan.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan nanti, Tim Teknis Tinjau Lapangan memberikan rekomendasi untuk menyetujui atau menolak permohonan izin yang dituangkan dalam rekomendasi kepada Kepala DPM-PTSP Kabupaten Jember," ungkapnya.

Lebih jauh, Arief menerangkan jika berkas dokumen permohonan tidak memenuhi syarat administrasi dan teknis, maka permohonan dikembalikan ke pemohon dengan diterbitkan surat penolakan, jika persyaratan telah lengkap dan benar kemudian diproses, dan selanjutnya dibuatkan draf keputusan.

"Draf keputusan diparaf Kasie Perizinan dan Kabid Perizinan, selanjutnya ditandangani Kepala Dinas. Pemohon bisa mengambil SK Izin dimaksud dengan menunjukkan bukti Tanda Terima Berkas," imbuhnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, dr. Wiwik Supartiwi yang hadir sebagai pemateri, menguraikan produk yang bisa mendapatkan izin P-IRT.

"Ada banyak produk yang bisa mendapatkan izin, diantaranya hasil olahan daging kering, Olahan daging kering, Olahan unggas kering, Olahan sayur kering, Olahan kelapa, Tepung dan hasil olahan tepung, Minyak dan lemak, Selai, jeli dan sejenisnya, Gula, kembang gula, dan madu, Kopi dan teh kering, Bumbu. Bumbu rempah, Hasil olahan buah, Olahan biji-bijian dan kacang-kacangan, Serta minuman serbuk," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper