Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Cara Pemkot Surabaya Tangani Covid-19 Selama PPKM Darurat

Pemkot Suraabaya menyiapkan 2 lokasi Rumah Sakit Darurat yakni GOR Indoor Kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Kalibokor. Rencananya, kedua RS Darurat tersebut akan beroperasi pada akhir pekan ini.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya tengah mengoptimalkan berbagai penanganan Covid-19 seiring dengan diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli mendatang.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan berbagai cara tengah dilakukan pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19 termasuk mengajak seluruh warga untuk tetap memperketat protokol kesehatan di manapun berada.

“Saya berharap kepada warga Surabaya agar dalam seminggu ini ayo kita berjibaku bersama agar kasus bisa cepat turun, sehingga nantinya kami bisa melakukan relaksasi atau pelonggaran kegiatan di sektor ekonomi,” uajrnya, Kamis (22/7/2021).

Dia menjelaskan sejumlah langkah yang terus dilakukan Pemkot dalam menangani pandemi ini di antaranya adalah menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) di 154 kelurahan yang tersebar di Surabaya.

“Tempat isoman ini diperuntukkan bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan, khususnya rumah warga yang tidak memungkinkan dipakai sebagai tempat isoman. Ini dilakukan agar tidak terjadi klaster keluarga,” ujarnya.

Eri mengatakan rata-rata tempat yang digunakan untuk isoman adalah bangunan sekolah karena memiliki ruangan dan fasilitas toilet. Selain itu, steiap ruangan juga memilii ventilasi udara maupun AC.

“Tahap awal ini kita kirim 30 bed untuk setiap kelurahan, tapi tetap kita pantau lagi berapa jumlah kasus di setiap kelurahan dan kita sesuaikan,” imbuhnya.

Eri menambahkan, langkah lain yang dilakukan adalah menyiapkan 2 lokasi Rumah Sakit Darurat yakni GOR Indoor Kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Kalibokor. Rencananya, kedua RS Darurat tersebut akan beroperasi pada akhir pekan ini.

“Kami juga terus masifkan testing dan tracing, makanya kami mendistribusikan 40.000 akat swab antigen untuk 63 puskesmas. Rata-rata setiap puskesmas akan menerima 2.000 - 4.000 alat swab antigen,” imbuh Eri.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler