Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Kelangkaan, Kementan Tambah Kuota Pupuk Bersubsidi 2024 di Sumbar

Volume pupuk bersubsidi tahun 2024 sebanyak 9,55 juta ton, termasuk pupuk organik untuk 9 jenis komoditas yang dialokasikan pada 34 provinsi.
Seorang petani tengah menebar pupuk di sawah, Kota Padang, Sumatra Barat. Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Seorang petani tengah menebar pupuk di sawah, Kota Padang, Sumatra Barat. Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Kementerian Pertanian memberikan tambahan kuota pupuk bersubsidi untuk pertanian di Provinsi Sumatra Barat sebagai bentuk mendorong produktivitas dan mengantisipasi kelangkaan pupuk.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan penambahan pupuk bersubsidi oleh Kementan merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI yang kemudian dituangkan menjadi surat Kementan RI Nomor 51/SR.210/M/03/2024 perihal alokasi tambahan pupuk bersubsidi.

Dalam surat itu disebutkan volume pupuk bersubsidi tahun 2024 sebanyak 9,55 juta ton, termasuk pupuk organik untuk 9 jenis komoditas yang dialokasikan pada 34 provinsi.

"Untuk di Provinsi Sumbar, kita mendapat penambahan sebesar 120.503 ton dari kuota yang telah ada per tahunnya," kata gubernur, Selasa (16/4/2024).

Dia menjelaskan kuota pupuk bersubsidi yang ditambah itu terbagi pada tiga jenis, yaitu pupuk urea terjadi penambahan sebanyak 48.684 Ton, dari sebelumnya 68.638 ton menjadi 117.322 Ton.

Kemudian, Pupuk NPK sebelumnya 61.111 Ton menjadi 130.643 Ton atau terjadi penambahan 69.532 Ton. Lalu, pupuk NPK (fk) bertambah menjadi 2.284 Ton dari sebelumnya hanya 385 ton.

"Saya merasa sangat berterima kasih kepada Mentan Andi Amran Sulaiman atas tambahan kuota pupuk tersebut. Tentu petani akan gembira dengan peningkatan kuota ini," katanya.

Menurutnya persoalan kurangnya pupuk selalu menjadi persoalan bagi para petani di Sumbar. Hal ini dikarenakan adanya dugaan pendistribusian pupuk yang kurang tempat.

Untuk itu, dengan adanya kebijakan menteri pertanian untuk tahun 2024 ini, Mahyeldi menyampaikan akan mengobati kesulitan yang dihadapi petani dan sekaligus menjadi bukti bahwa perhatian pemerintah pusat pada sektor pertanian dan khususnya petani Indonesia semakin meningkat.  

"Bahkan kami di daerah juga turut mendorong ketersediaan pupuk tetap cukup, yakni sejak 2021 sampai 2026 nantinya Sumbar turut mengalokasikan 10% dari APBD untuk pertanian," jelasnya.

Mahyeldi menyatakan dengan kebijakan dari Kementan tersebut tentu akan semakin menguatkan ketersediaan pupuk di Sumbar, sehingga kedepannya produksi pertanian yakni beras, padi, dan jagung khususnya, bisa lebih baik.

"Saya berharap dengan adanya dukungan pupuk yang memadai, semoga Sumbar menjadi daerah swasembada nantinya," harap gubernur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper