Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

9 Daerah Sumbar Dilanda Banjir dan Longsor

BPBD terdapat 9 kabupaten dan kota di Provinsi Sumatra Barat dilanda bencana banjir dan longsor serta pohon tumbang hingga Jumat (8/3) siang.
Kondisi bencana banjir yang terjadi di Kota Padang, Sumatra Barat. /dok Humas BPBD
Kondisi bencana banjir yang terjadi di Kota Padang, Sumatra Barat. /dok Humas BPBD

Bisnis.com, PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terdapat 9 kabupaten dan kota di Provinsi Sumatra Barat dilanda bencana banjir dan longsor serta pohon tumbang hingga Jumat (8/3) siang.

Kalaksa BPBD Sumbar Rudy Rinaldy mengatakan berdasarkan data yang dicatat Pusdalops untuk dampak dari hujan yang turun dengan intensitas yang ekstrim itu telah menyebabkan 9 kabupaten dan kota di Sumbar dilanda bencana.

"Bencana banjir dan longsor ini terjadi di kawasan pesisir pantai. Kondisi terkini tim tengah melakukan penanganan dan penanggulangan terhadap warga yang terdampak bencana," katanya, Jumat (8/3/2024).

Dia menjelaskan 9 kabupaten dan kota yang dilanda bencana banjir dan longsor itu, mulai dari Kota Padang, Pariaman, Solok, Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Kepulauan Mentawai, dan Limapuluh Kota.

Dari 9 kabupaten dan kota ini, terparah itu terpantau di Kabupaten Pesisir Selatan. Dimana di daerah itu terdapat 10 warga yang tertimbun longsor di Langgai, Kecamatan Sutera.

Selanjutnya ada ratusan rumah di Kecamatan Batang Kapas, jalan putus total yang merupakan jalan lintas Sumatra, Padang - Bengkulu di Kecamatan Lengayang.

"Jadi secara umum dampak dari bencana banjir dan longsor serta pohon tumbang ini, telah membuat puluhan ribu warga terdampak, dan membuat ratusan rumah terendam banjir, dan ikut terdampak juga untuk sekolah dan masjid," jelasnya.

Rudy mengaku bahwa kondisi bencana yang terjadi jelang Ramadan ini merupakan kondisi terparah terjadi di tahun 2024 ini.

Untuk itu, bagi lokasi yang terdampak bencana, terhitung sejak Kamis (7/3) siang kemarin dan hingga saat ini, tim BPBD bersama SAR, TNI, dan Polri masih terus bekerja di lapangan.

Menurutnya kendati kondisi hujan telah murah redah pada menjelang sore ini, masyarakat diimbau tetap waspada, karena menurut analisa BMKG potensi hujan ekstrim masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Sumbar hingga 10 Maret 2024 mendatang.

Menyambung dari penjelasan BPBD Sumbar, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman, Desindra Deddy Kurniawan menjelaskan berdasarkan analisis dinamika atmosfer tanggal 08 Maret 2024 terpantau adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan menyebabkan peningkatan peluang kejadian cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di Sumbar.

"Jadi terhitung hari ini hingga tanggal 10 Maret nanti, bencana alam seperti banjir dan banjir bandang, serta tanah longsor masih berpotensi terjadi," katanya.

Menurutnya melihat kondisi tersebut, kabupaten dan kota di Sumbar yang berada dalam kondisi waspada terjadi kondisi cuaca ekstrem, tersebar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman barat, Pasaman, Limapuluh kota, Agam, Bukittinggi, Tanah datar, Padang panjang, Padang pariaman, Pariaman, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Sijunjung, dan Dharmasraya.

"Masyarakat dihimbau untuk selalu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi dengan mengenali titik-titik rawan bencana," ujarnya.

Dia menyampaikan perlu bagi BPBD atau pemerintah daerah untuk membuat peta yang bisa diakses masyarakat, sehingga bisa dilalui dengan aman oleh masyarakat, apabila kondisi hujan terjadi dalam intensitas yang tinggi dan durasi yang lama.

Dari data BMKG merinci, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mendominasi sebagian besar wilayah Sumbar. Hujan dengan intensitas sangat lebat umumnya terjadi di wilayah bagian Pantai Barat Sumbar.

Sedangkan hujan dengan intensitas ekstrim terjadi di Kabupaten Pasaman Barat yakni di Sasak 328 mm dan di Kinali 196 mm.

Lalu di Kabupaten Padang Pariaman yakni di Kayu Tanam 257 mm, Batang Anai  368 mm, dan Stamet Minangkabau 364.8 mm. Untuk Kota Padang yakni di Bandar Buat 394.6 mm, Stamar Teluk Bayur 275.6 mm, Pesisir Selatan yaitu di Tarusan 320 mm dan Kambang 185.3 mm.

Selanjutnya di Kabupaten Solok tepatnya di Muara Paneh 132 mm. Kabupaten Pasaman yaitu di Bonjol 180 mm, dan Simpati 204 mm. Kemudian Agam tepat di Tiku 279,5 mm dan Lubuk Basung 194 mm.

"Akibat dari tingginya intensitas Hujan menyebabkan beberapa kota dan kabupaten di Sumbar mengalami bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pohon tumbang dan meningkatnya debit air sungai," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper