Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, SKK Migas dan KKKS Bantu Pasang Listrik di Wilayah Terpencil Kepri

SKK Migas memberikan apresiasi kepada KKKS wilayah Kepulauan Riau (Kepri), yang telah melaksanakan program pengembangan masyarakat (PPM) di Kepulauan Anambas.
PPM dari SKK Migas dan KKKS di Anambas, antara lain bantuan pemasangan listrik, revitalisasi penerangan jalan umum tenaga surya dan bantuan genset.
PPM dari SKK Migas dan KKKS di Anambas, antara lain bantuan pemasangan listrik, revitalisasi penerangan jalan umum tenaga surya dan bantuan genset.

Bisnis.com, BATAM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan apresiasi kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Kepulauan Riau (Kepri), yang telah melaksanakan program pengembangan masyarakat (PPM) di Kepulauan Anambas.

PPM dinilai mampu memberikan efek positif keberadaan Industri migas dan bermanfaat bagi masyarakat.

Adapun PPM dari SKK Migas dan KKKS di Anambas, antara lain bantuan pemasangan listrik, revitalisasi penerangan jalan umum tenaga surya dan bantuan genset.

Serah terima program PPM tersebut diberikan langsung Deputi Pengawas internasl SKK Migas Eko Indra Heri dan diterima Wakil bupati Anambas Wan Zuhendra. 

Eko mengatakan PPM merupakan bukti kepedulian industri hulu migas terhadap masyarakat sekilar wilayah operasi.

"PPM ini harus dijaga dan SKK Migas akan terus mendorong agar keberadaan industri migas berdampak bagus bagi masyarakat," katanya Jumat (1/3/2024) saat kunjungan langsung salah satu PPM di Anambas.

Menurut Eko, KKKS di Kepri sebagian besar telah melaksanakan PPM sesuai program dan arahan SKK Migas. "Ini patut kita apresiasi dan harus ditingkatkan," imbuhnya.

Program pemasangan listrik dilakukan SKK Migas dan KKKS dilakukan di wilayah terpencil, yaitu di kawasan Pulau Matak, Kecamatan Kute Siantara dan Kecamatan Palmatak di Anambas, yang merupakan daerah terluar dan disebelah utara berbatasan langsung dengan laut Natuna Utara. Sebelum ini, warga disana belum mendapatkan aliran listrik.

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian utara (Sumbagut) Rikky Rahmat Firdaus mengatakan PPM tentunya harus selaras dengan produksi migas yang dihasilkan.

"Ini merupakan salah satu bagian pendukung dari kegiatan hulu migas dan untuk pembangunan daerah  agar tercipta harmonisasi," ucapnya.

Menurut Rikky, di tahun 2024, lifting migas di Kepri diharapkan kembali meningkat, agar bisa memenuhi target APBN atau meningkat menjadi 17,491 BOPD dan 229 MMSCFD gas, sementara capaian salur gas berkontribusi sekitar 7% bagi pencapaian secara nasional.

Seperti diketahui, saat ini terdapat 12 KKKS Eksplorasi dan Eksploitasi yang beroperasi di Kepulauan Anambas, yakni Harbour Energy, Medco E&P Natuna dan Star Energy Kakap, Kufpec dan Pertamina East Natuna.

SKK Migas terus mendukung KKKS dalam melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas dalam upaya mendapatkan cadangan migas dan memproduksi migas di Indonesia untuk negara. Pencapaian hasil lifting migas nasional adalah penopang penting APBN Nasional dan mengejar target 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD Gas 2030. 

"Bagi daerah penghasil, dana hasil migas adalah andalan sumber anggaran bagi pembangunan di daerah. 

Sektor hulu Migas juga memberikan dampak multiplier effect yang lain seperti pajak dan retribusi pusat dan daerah, Participating Interest, kesempatan lapangan usaha dan kesempatan kerja, PPM dan lainnya," pungkasnya.(K65)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper