Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komoditas Volatile Food Masih Jadi Penyumbang Utama Inflasi Sumsel

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi di Sumatra Selatan pada bulan Februari 2024 sebesar 3,15% secara year on year (yoy).
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi di Sumatra Selatan pada bulan Februari 2024 sebesar 3,15% secara year on year (yoy). 

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Selatan (BPS Sumsel) Moh Wahyu Yulianto dalam rilis Berita Resmi Statistik [BRS] mengatakan inflasi bulan ke bulan di wilayah itu sebesar 0,01%.

“Perkembangan barang dan jasa secara umum di Sumsel mengalami inflasi tipis Februari 2024 terhadap Januari 2024 yakni sebesar 0,01% atau mengalami kenaikan indeks dari 105,66 menjadi 115,67,” ungkapnya, Jumat (1/3/2024). 

Dia menjelaskan secara month to month [mtm] dari 11 kelompok pengeluaran yang ada, lima kelompok mengalami kenaikan indeks dan enam lainnya mengalami penurunan. 

Kelompok dengan andil inflasi terbesar yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,08%.

“Dimana untuk komoditas utama yang menyumbang inflasi yakni cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam, dan minyak goreng,” jelas Wayu. 

Sementara untuk tarikan deflasi terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok rekreasi, olahraga dan lainnya yang mengalami penurunan indeks masing-masing sebesar 0,31% dan 0,36%. 

Adapun komoditas penyumbang inflasi terbesar secara tahun ke tahun juga masih datang dari jenis volatile food meliputi beras, cabai merah, dan daging ayam ras dengan andil mencapai 1,32%. 

Wahyu menambahkan untuk inflasi antar kota pada Februari 2024 di Sumsel, secara mtm tertinggi terjadi di Kota Palembang sebesar 0,21% dan terendah terjadi di Muara Enim sebesar -0,93%. 

“Dua kota mengalami inflasi yakni Palembang dan Lubuklinggau sedangkan untuk Muara Enim dan Ogan Komering Ilir mengalami inflasi,” katanya. 

Lebih lanjut, pihaknya memperkirakan tekanan inflasi pada beberapa bulan kedepan masih relatif cukup tinggi mengingat akan berlangsungnya beberapa momen seperti Ramadan dan Idulfitri. 

“Tentu harapannya tetap menjaga kestabilan harga dan program yang ada dapat terus dilanjutkan,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper