Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Padang Keluhkan Harga Ikan Naik, Ini Penyebabnya

Masyarakat di Kota Padang, Sumatra Barat, mengeluhkan naiknya harga ikan di sejumlah pasar terhitung sejak akhir bulan Juli 2023.
Sejumlah warga turut membantu mengangkut ikan hasil tangkapan nelayan di Pasir Jambak, Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (10/8/2023). Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat mencatat hingga semester I-2023 hasil tangkapan nelayan di Sumbar sebanyak 89 ton dan jumlah ini mengalami penurunan yang cukup drastis bila dibandingkan semester I-2022 mencapai 203.872 ton penyebab turunnya hasil tangkapan ikan ini akibat rusaknya ekosistem laut dan diperparah buruknya cuaca. Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Sejumlah warga turut membantu mengangkut ikan hasil tangkapan nelayan di Pasir Jambak, Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (10/8/2023). Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat mencatat hingga semester I-2023 hasil tangkapan nelayan di Sumbar sebanyak 89 ton dan jumlah ini mengalami penurunan yang cukup drastis bila dibandingkan semester I-2022 mencapai 203.872 ton penyebab turunnya hasil tangkapan ikan ini akibat rusaknya ekosistem laut dan diperparah buruknya cuaca. Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Masyarakat di Kota Padang, Sumatra Barat, mengeluhkan naiknya harga ikan di sejumlah pasar terhitung sejak akhir bulan Juli 2023.

Salah seorang warga di Padang, Nova mengatakan kenaikan harga ikan sudah dirasakan sejak akhir Juli 2023, dimana harga ikan itu menjadi Rp50.000 per kilogram. Padahal normalnya hanya Rp35.000 per kilogram untuk ikan tuna berukuran kecil dan ikan gembolo berukuran kecil.

"Saya sering beli ikan tuna yang ukuran kecil-kecil itu, enak buat digoreng dan digulai. Sekarang harganya mahal, jadi saya beli setengah kilogram saja," katanya, Kamis (10/8/2023).

Menurutnya kendati harga ikan naik, kondisi pasar ikan tidak pernah sepi pembeli. Karena khusus di Padang, ikan gambolo, ikan tuna, udang vaname, dan cumi-cumi cukup banyak dijual.

"Ada banyak pilihan jenis ikannya, tapi ya itu, harganya naik," ujar Nova.

Pedagang ikan di Pasar Ikan Pasir Jambak, Heru menyampaikan kenaikan harga ikan di pasar-pasar tradisional dan pasar satelit itu, juga turut dialami oleh pedagang ikan di Pasir Jambak.

Dia menjelaskan saat ini harga ikan yang dibeli langsung dari nelayan mencapai Rp1,4 juta untuk satu keranjang. Biasanya harga ikan untuk ukuran satu keranjang itu hanya Rp800.000.

"Kenaikan harga ikan dari nelayan ini, karena seiring naiknya harga ikan yang dijual nelayan ke pedagang, yang juga didorong naiknya biaya untuk melaut, seperti BBM dan modal keperluan melaut lainnya," jelas dia.

Heru mengatakan selain adanya pengaruh modal yang terbilang cukup besar, juga didorong oleh turun hasil tangkapan nelayan.

"Hasil tangkapan ikan oleh nelayan juga turun. Mau tidak mau, harus dijual dengan harga yang bisa untuk mengembalikan modal untuk melaut," tegasnya.

Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar mengungkapkan terjadi penurunan hasil tangkapan nelayan yang ada di perairan wilayah Sumbar.

Kepala Bidang Peningkatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan (PDSKP) DKP Sumbar Yulia Madhona mengatakan dari hasil peninjauan ke lapangan ke sejumlah nelayan yang ada di Sumbar, DKP mendapatkan keluhan dari nelayan soal turunnya hasil tangkapan.

Dari data yang dicatat DKP Sumbar hingga posisi Juni, hasil tangkapan nelayan di Sumbar pada tahun 2022 itu sebanyak 203.872 ton, sementara di tahun 2023 ini hanya 89 ton.

"Nelayan yang di laut ya yang menggunakan long tail, bukan di sungai. Kondisi yang terjadi dari hasil yang kita temukan ada sejumlah persoalan penyebab turunnya hasil tangkapan nelayan itu," katanya.

Dona menjelaskan fenomena yang tengah dialami oleh nelayan saat ini sulitnya untuk menangkap ikan di wilayah perairan yang tidak terlalu jauh dari bibir pantai. Padahal dari segi alat, nelayan terbatas jika dipaksakan agak lebih ke tengah untuk menangkap ikan.

"Nelayan bilang harus lebih ke tengah untuk menangkap ikan. Artinya ada masalah di kawasan pesisir pantai. Setelah kita selidiki, ternyata ada persoalan terumbu karang," ujarnya.

Dikatakannya peran terumbu karang terhadap ekosistem laut sangatlah penting, karena banyak habitat biota laut. Namun yang terjadi kini ternyata ada sejumlah perairan yang kondisi terumbu karang perlu untuk menjadi perhatian serius.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper