Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Merah di Sumbar Terjun Bebas, Kini Rp15.000 Per Kilogram

Harga cabai merah di wilayah Sumatra Barat anjlok terhitung sejak berakhirnya bulan Ramadan 2023.
Seorang petani memanen cabai merah di kebun daerah Kubu Dalam Parak Karakah, Kota Padang, Sumatra Barat, Rabu (3/5/2023). Harga cabai merah di tingkat petani hanya Rp15.000 per kilogram dan hal ini membuat petani merugi hingga 50 persen. Sementara harga di pasar Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram./Bisnis-Muhammad Noli Hendra
Seorang petani memanen cabai merah di kebun daerah Kubu Dalam Parak Karakah, Kota Padang, Sumatra Barat, Rabu (3/5/2023). Harga cabai merah di tingkat petani hanya Rp15.000 per kilogram dan hal ini membuat petani merugi hingga 50 persen. Sementara harga di pasar Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram./Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG — Harga cabai merah di wilayah Sumatra Barat anjlok terhitung sejak berakhirnya bulan Ramadan 2023.

Dari pantuan di pasar pada Rabu (3/5) siang, harga cabai merah merah mulai dari Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Sementara harga ditingkat petani hanya Rp15.000 per kilogram.

"Harga cabai merah memang lagi turun, sejak berakhir Ramadan. Tapi yang harga terendah memang pada pekan ini jadi RP15.000 per kilogram. Petani merugi ini, mana harga pupuk mahal dan perawatan lainnya," kata petani cabai merah di Padang, Amlan Tanjung, Rabu (3/5/2023).

Dia menyebutkan dengan kondisi harga cabai merah ditingkat petani hanya Rp15.000 itu, tidak ada keuntungan satu rupiah pun, malahan rugi dari modal sebesar 50 persen.

"Idealnya harga cabai merah di tingkat petani itu Rp35.000 per kilogram, hal tersebut dihitung dari biaya beli pupuk, minyak semprot, dan perawatan lainnya. Kalau kondisi harga seperti ini, minus jadinya, tidak ada dapat apa-apa bila dihitung dari modal," sebutnya.

Amlan menceritakan untuk menjadi petani cabai merah ini tidaklah mudah, butuh banyak waktu untuk dihabiskan di kebun, mulai dari memupuk hingga perawatan lainnya.

Selain harga anjlok, pasar cabai merah lokal juga kalah saing dengan cabai merah yang datang luar dari luar daerah yakni cabai merah Jawa.

"Saya juga masih mencari-cari informasi, kenapa cabai merah Jawa bisa diterima padahal harganya di atas harga cabai merah lokal ini. Soal rasa pedasnya hampir sama bahkan," ungkap dia.

Bila bicara rasa pedas, maka cabai merah asal Kerinci lah yang terbilang ekstra pedas. Sementara untuk rasa pedas cabai merah lokal dan Jawa, hampir sama.

"Saya berharap petani lokal ini dapat lebih diperhatikan oleh pemerintah. Jika bisa diprioritaskan mendapat pasar di kampungnya sendiri," harap Amlam.

Sementara itu, salah seorang pedagang bahan pokok di Pasar Raya Padang, Anto, mengatakan, penyebab turunnya harga cabai merah akibat dari banjirnya pasokan.

"Kalau banjir pasokan sekarang, dari Jawa banyak yang  datang. Merata di seluruh pasar di Sumbar kondisi harga anjlok ini," ujarnya.

Rita, warga Padang, mengaku merasa beruntung adanya harga cabai merah yang demikian. Karena menghitung perekonomian rumah tangga saat ini, sudah tepat harga cabai merah di harga Rp18.000 per kilogram tersebut.

"Cabai merah turun, kami selaku pembeli tentu senang. Apalagi ekonomi lagi tidak stabil usai Lebaran ini. Hanya saja, harga bawang merah yang malah naik," sebutnya.

Dia menyebutkan saat ini harga bawang merah paling rendah Rp35.000 per kilogram. Padahal pada momen Ramadan dan Idul Fitri kemarin, harganya rata Rp20.000 per kilogram. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper