Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT PGN Garap Potensi Gas Bumi di Blok Sijunjung

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk akan menggarap potensi gas bumi yang ada di Blok Sijunjung, Sumatra Barat.
Direktur Utama Muhamad Haryo Yunianto (kiri) bersama Anggota DPR RI Andre Rosiade (kedua kanan) dan turut didampingi oleh Bupati Benny Dwifa Yuswir (tengah) dan Wakil Bupati Sijunjung Iraddatillah (kedua kiri) saat meninjau gas bumi yang ada di Blok Sijunjung, Sumatra Barat, Kamis (26/8/2022). /Bisnis-Noli Hendra
Direktur Utama Muhamad Haryo Yunianto (kiri) bersama Anggota DPR RI Andre Rosiade (kedua kanan) dan turut didampingi oleh Bupati Benny Dwifa Yuswir (tengah) dan Wakil Bupati Sijunjung Iraddatillah (kedua kiri) saat meninjau gas bumi yang ada di Blok Sijunjung, Sumatra Barat, Kamis (26/8/2022). /Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, SIJUNJUNG - Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk akan menggarap potensi gas bumi yang ada di Blok Sijunjung, Sumatra Barat.

Direktur Utama Muhamad Haryo Yunianto yang turut meninjau langsung ke Sumur Sinamar 2 Blok Sijunjung, mengatakan, potensi gas bumi yang ada Sijunjung tersebut sampai saat ini belum diproduksi, padahal memiliki potensi gas yang cukup besar.

"Saya sudah melihat langsung sumur nya yang kini dikelola oleh PT Rizki Bukit Barisan Energi (RBB). Mereka juga sudah mengantongi perizinan produksi. Jadi tinggal kita lakukan diskusi intens dengan RBB," katanya, Kamis (25/8/2022).

Dia berharap dengan adanya kolaborasi untuk memproduksi gas bumi di Sijunjung ini bisa terus berjalan. "Karena memang kami lagi mencari sumber gas tambahan yang bisa didistribusikan ke masyarakat," ujarnya.

Menurutnya saat ini Pertamina Gas Negara memang mencari sumber gas di seluruh Indonesia. Karena ada target kedepannya yakni mengurangi impor elpiji, padahal Indonesia memiliki potensi gas bumi yang besar.

"Tidak hanya di Sijunjung, PGN akan terus mendatangi daerah-daerah di Indonesia lainnya yang memiliki potensi gas bumi ini," tegasnya.

"Harapan kami di gas di Sijunjung bisa dimanfaatkan di Sumbar dulu, dan bila berlebih barulah kita pasok ke daerah lainnya," sebut dia.

Di kesempatan yang sama, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar, mengatakan untuk Blok Sijunjung ini memiliki 6 sumur. Untuk satu sumur itu cukup besar yakni 10 MMSCFD ( Million Standard Cubic Feet per Day).

"Untuk awal ini, kita akan garap 10 MMSCFD. Namun sebelum produksi jalan, kita akan melakukan survei, memastikan izin lahan, serta hal-hal lainnya, sehingga saat produksi jalan tidak persoalan di kemudian hari," sebutnya.

Dia menjelaskan tujuan PGN untuk terus meningkatkan produksi gas bumi ini agar impor gas di Indonesia bisa dikurangi. Selain itu, bila produksi gas di Indonesia mencapai angka yang memadai di seluruh provinsi, maka distribusinya tidak hanya untuk rumah tangga saja.

"Bisa nanti untuk perusahaan pupuk di Aceh dan keperluan di PT Semen Padang, misalnya. Jadi tergantung kebutuhan masing-masing," tegasnya.

Achmad menyatakan kedepan PGN akan mengintensifkan diskusi dengan pihak RBB mengenai keteknikannya. karena memang ada sedikit tantangan teknis, yaitu terdapat kandungan CO nya yang cukup tinggi. "Nah ini perlu kita cari solusinya," jelas dia.

Dikatakannya bila semua hal itu selesai dan dianggap untuk aman melakukan produksi, pihak PGN akan memastikan soal komersilnya, demain kemana saja, dan cara mengangkutnya seperti apa.

"Jadi tahapan diskusi secara intens akan terus dilakukan dengan RBB dan Pemkab Sijunjung juga," katanya.

Achmad menyampaikan kalau bicara nilai investasi, maka dihitung bila 2 MMSCFD itu 6 juta USD yang artinya Rp90 miliar. Sementara potensi di satu sumur yang akan digarap itu memiliki 10 MMSCFD, maka total investasinya itu mencapai Rp450 miliar

Dia menegaskan PGN akan mengusahakan produksi di Blok Sijunjung bisa dimulai pada tahun 2023 mendatang. "Kita usahakan tahun depan bisa diproduksi, jadi akan kita usahakan secepat-secepatnya," sambung dia.

Menurutnya bila bicara kebutuhan gas di Indonesia, sejauh ini PGN belum memiliki data yang detail terkait hal tersebut. Namun 70 persen gas elpiji di Indonesia adalah impor dan 30 persennya dari dalam negeri.

Kondisi itu diakuinya sangat disayangkan, karena Indonesia bukanlah negara yang tidak memiliki potensi gas bumi. "Kita punya potensi gas bumi yang banyak malah. Kenapa harus di impor, inilah tantangan PGN kedepannya, agar impor gas itu bisa dikurangi," sebutnya.

Kini PGN diamanahkan oleh pemerintah untuk pengelola gas dari hulu ke hilir. Sehingga PGN tidak hanya datang ke Sijunjung saja, tapi potensi-potensi gas bumi yang ada di Indonesia akan didatangi PGN, sehingga bisa memproduksi dengan jumlah lebih banyak.

Untuk itu Achmad menyatakan perlu untuk dipikirkan, mengelola infrastruktur yang tepat dan keekonomian dari gas yang ekonomis.

PGN mengatakan gas bumi memiliki peranan yang sangat penting sebagai salah satu penyangga energi nasional sampai dengan tahun 2050.

Sehingga subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk akan memfokuskan utilisasi gas bumi untuk domestik dengan mengembangkan dan mengkombinasikan infrastruktur pipa dan beyond pipeline pada sektor industri, rumah tangga, UMKM, pembangkit listrik, dan transportasi.

"Yang pastinya dalam produksi gas bumi ini, ramah lingkungan," tutupnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Andre Rosiade mengatakan peninjauan ke lapangan ini bentuk tindak lanjut dari rapat yang telah digelar di kantor PGN beberapa waktu lalu.

"Saya berharap bila nanti Blok Sijunjung ini berproduksi dapat memberikan dampak ekonomi bagi daerah Sijunjung dari sis PAD nya," katanya.

Menurutnya dengan adanya beroperasi perusahaan gas yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Pertamina Gas Negara bisa membuka peluang kerja bagi putra daerah di Sijunjung.

Sehingga dampak dengan dimanfaatkannya gas bumi di Sijunjung ini tidak hanya dirasakan dari sisi PAD, tapi dampaknya turut dirasakan oleh masyarakat. (k56).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper