Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terjadi 44 Kali Bencana Banjir dan 22 Kali Tanah Longsor di Sumut Sepanjang 2021

Bencana tersebut merenggut 27 korban jiwa dan menyebabkan 69 orang mengalami luka. Tak cuma itu, ada tiga orang yang dinyatakan hilang serta 296 warga mengungsi.
Sejumlah unit rumah warga di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, terendam banjir, Minggu (19/12/2021). /Bisnis-Nanda Fahriza Batubara
Sejumlah unit rumah warga di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, terendam banjir, Minggu (19/12/2021). /Bisnis-Nanda Fahriza Batubara

Bisnis.com, MEDAN - Sepanjang 2021, terjadi 44 kali bencana banjir serta 22 kali bencana tanah longsor di Sumatra Utara.

Bencana tersebut merenggut 27 korban jiwa dan menyebabkan 69 orang mengalami luka. Tak cuma itu, ada tiga orang yang dinyatakan hilang serta 296 warga mengungsi.

Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2021, Sumatra Utara masuk dalam daftar provinsi sedang dengan skor 143,83.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan Sumatra Utara memiliki potensi bencana hidrometeorologi yang cukup tinggi.

Menurut Dwikorita, masyarakat Indonesia dan banyak warga di negara berkembang lainnya kerap abai dan kurang peduli dengan peringatan dini cuaca. Kebiasaan ini menyebabkan bencana kerap memakan korban jiwa.

"Kurang dipedulikan dan tidak mendapat aksi cepat sehingga bisa berakibat buruk. Sekarang kita berupaya zero victim," kata Dwikorita yang hadir secara virtual pada Seminar Dinamika Atmosfer Regional Pemprov Sumatra Utara di Kota Medan, Selasa (12/4/2022).

Dwikorita mengingatkan, mitigasi awal fenomena pemanasan global juga tak kalah penting diperhatikan. Kondisi ini dapat memicu cuaca ekstrim dan akan turut meningkatkan intensitas bencana hidrometeorologi.

"Kalau tidak kita mitigasi awal, kondisi bisa lebih buruk lagi, panas akan bertambah dan terus bertambah," katanya.

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya berkomitmen menekan angka korban bencana alam hingga zero victim. Menurut Edy, target itu bisa dicapai melalui pemaksimalan sistem peringatan dini dan tindakan dini.

"Secara nasional, risiko bencana kita di urutan ke-16 dan di tahun 2021. Banjir bandang, tanah longsor sudah merenggut banyak nyawa rakyat kita," kata Edy.

Pada kesempatan ini, Edy juga mengingatkan warga Sumatra Utara agar menjaga kelestarian lingkungan. Sebab menurutnya, bencana alam terjadi tidak lepas dari ulah tangan manusia.

Dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,28 persen, isu kerusakan lingkungan menurutnya akan meningkat.

"Sekarang jumlah penduduk Sumatra Utara sudah mencapai sekitar 15 juta jiwa dan terus tumbuh, kalau kita tidak memperhitungkan ini, mengabaikan peringatan BMKG, sudah pasti sulit menghindari jatuhnya korban jiwa," kata Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper