Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Indeks Saham Baru Berbasis Lingkungan Hidup Siap Meluncur pada Akhir Tahun

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) berencana meluncurkan dua indeks saham berbasis lingkungan hidup pada Senin (20/12/2021) pekan depan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) berencana meluncurkan dua indeks saham berbasis lingkungan hidup pada Senin (20/12/2021) pekan depan.

Kedua indeks tersebut diberi nama ESG Quality 45 IDX Kehati atau ESGQKEHATI dan ESG Sector Leaders IDX Kehati atau ESGSKEHATI.

Menurut Kepala BEI Medan Pintor Nasution, terobosan akhir tahun ini merupakan bentuk partisipasi demi mencegah krisis iklim.

Saat ini, menurut Pintor, isu lingkungan hidup menjadi kian strategis di tengah tren pemanasan global. Kerusakan lingkungan akan memicu bencana alam yang juga bakal mengancam keberlangsungan hidup, baik manusia maupun spesies lainnya di muka bumi.

Oleh karena itu, kata Pintor, pelestarian lingkungan menjadi begitu penting dan tetap harus terus digaungkan.

"Dukungan berbagai pihak ini dilakukan untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati Indonesia dari kemusnahan, sehingga manfaat dari kelestarian keanekaragaman hayati dapat dirasakan hingga generasi penerus kelak," kata Pintor, Minggu (12/12/2021).

Yayasan KEHATI merupakan lembaga yang menghimpun dan mengelola dana hibah, konsultasi dan berbagai fasilitas untuk menunjang program pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Yayasan ini telah berdiri sejak tahun 1994. Mereka telah bekerja sama dengan pihak lain seperti pemerintah, komunitas bisnis, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, asosiasi profesi, dan media massa.

Di samping ESGQKEHATI dan ESGSKEHATI, BEI dan Yayasan KEHATI juga sudah terlebih dulu meluncurkan satu indeks saham bernama SRI-KEHATI pada 8 Juni 2009 lalu. Mereka menyeleksi 25 saham terbaik berbasis Environment, Social dan Governance (ESG).

Akan tetapi, menurut Pintor, terdapat rangkaian kriteria baru yang dimasukkan dalam indeks saham hasil kerja sama antara BEI dan Yayasan KEHATI kali ini. Tujuannya demi menyelaraskan dengan kebutuhan pasar teranyar.

Pintor menjelaskan, ketiga indeks saham KEHATI memiliki kriteria awal yang sama saat melakukan seleksi terhadap total saham yang tercatat dalam perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Mereka awalnya melihat kinerja keuangan dan likuiditas saham, serta tidak mengikutsertakan saham-saham perusahaan yang ada di sektor rokok, senjata, pornografi, alkohol, batu bara, nuklir, perjudian dan yang berkaitan dengan penggunaan pestisida.

Seleksi berikutnya, KEHATI memberikan bobot 75 persen untuk penilaian ESG dan 25 persen seleksi terhadap isu-isu kontroversial perusahaan.

Khusus untuk ESG, pembobotan Environment sebesar 30 persen, Social sebesar 30 persen dan Governance sebesar 40 persen.

Environment terdiri atas produk dan inovasi berkelanjutan, sumber daya alam, penggunaan energi, emisi gas rumah kaca, dan manajemen limbah. Sedangkan Social mencakup training and development, labor practices, occupational health and safety, product and client liability, local community.

Sementara Governance mencakup perlindungan hak pemegang saham, dewan komisaris dan direksi, keterbukaan informasi, etika bisnis, dan praktek manajemen keberlanjutan.

"Total terdapat 69 indikator yang menjadi penilaian ESG," ujar Pintor.

Setelah seleksi awal, tahap berikutnya adalah seleksi khusus untuk mendapatkan konstituen saham yang masuk dalam perhitungan ESG Sector Leaders IDX KEHATI atau ESGSKEHATI.

Indeks baru ini berisi saham-saham yang mengantongi hasil penilaian kinerja ESG di atas rata-rata pada sektornya. Tak hanya itu, saham tersebut juga memiliki likuiditas yang baik.

Klasifikasi industri mengacu kepada IDX Industrial Classification (IDX-IC). Menurut Pintor, tidak ada batasan jumlah saham untuk menjadi konstituen indeks ESGSKEHATI. Syaratnya, saham yang memiliki nilai ESG di atas nilai rata-rata sektornya akan terpilih menjadi konstituen.

"Apabila tidak terdapat saham pada satu atau lebih sektor di seleksi awal, maka dimungkinkan tidak terdapat saham perwakilan dari sektor tersebut di Indeks ESGSKEHATI," kata Pintor.

Pintor mengatakan, evaluasi dan seleksi terhadap konstituen ESGSKEHATI dilakukan setiap enam bulan sekali. Per Desember 2021, total tercatat 48 saham konstituen pada indeks tersebut.

Jumlah tersebut terdiri atas saham-saham di sektor finansial sebanyak 45,22 persen atau bobot terbesar. Kemudian disusul sektor infrastructure sebesar 17,85 persen, sektor industrial sebesar 10,5 persen, basic materials sebesar 10,49 persen.

Lalu consumer non cyclicals sebesar 8,32 persen, healthcare sebesar 2,64 persen, property and real estate sebesar 1,76 persen, energi sebesar 1,67 persen dan consumer cyclicals sebesar 1,13 persen.

Sementara itu, indeks ESGQKEHATI juga berisi 45 saham dengan likuiditas terbaik hasil penilaian kinerja ESG dan kualitas keuangan perusahaan.

Seleksi khusus dilakukan mengacu pada indikator profitabilitas berdasar Return on Equity (ROE), solvabilitas yang tercermin dari Debt to Equity Ratio (DER), dan stabilitas yang diukur dari Earnings Variability (EV).

"Dari ketiga elemen yang mencerminkan quality score ditambah dengan KEHATI ESG Score, dipilih 45 saham dengan nilai total terbaik untuk menjadi konstituen ESGQKEHATI," ujar Pintor.

Sama dengan ESGKEHATI, evaluasi dan seleksi saham dalam perhitungan ESGQKEHATI juga dilakukan setiap enam bulan sekali.

Dari 45 saham yang masuk, sektor financial juga mendominasi dengan bobot saham sebesar 46,11 persen. Disusul infrastructure sebesar 15,18 persen, consumer non cyclicals sebesar 11,73 persen.

Lalu industrial sebesar 11,11 persen, basic materials sebesar 5,89 persen, technology sebesar 8,4 persen, healthcare sebesar 2,79 persen, energy sebesar 1,76 persen, consumer cyclicals sebesar 1,36 persen, property and real estate sebesar 0,76 persen, dan transportation and logistic sebesar 0,46 persen.

Setelah nantinya diluncurkan pada Senin (20/12/2021), tahap sosialisasi indeks ESGKEHATI dan ESGQKEHATI akan dilaksanakan hingga Jumat (24/12/2021).

"Jika dihitung sejak 1 Juni 2016 yang menjadi tanggal perhitungan basis kedua indeks ini, maka kenaikan indeks hingga Desember 2021 sebesar 23,62 persen untuk ESGSKEHATI, dan 21,89 persen untuk ESGQKEHATI," kata Pintor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper