Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau menyatakan saat ini memiliki stok sebanyak 240 ton oksigen bagi kebutuhan medis, yang dapat disalurkan kepada pemda kabupaten dan kota di daerah itu yang membutuhkan.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan pemerintah daerah tingkat Kabupaten dan Kota bisa melaporkan jika terjadi kekurangan oksigen, khususnya di rumah sakit atau puskesmas setempat.
"Riau saat ini memiliki 240 ton oksigen gratis kebutuhan medis, kami harapkan permintaan tidak berlebih untuk oksigen tersebut," ujarnya Kamis (12/8/2021).
Menurutnya kepala daerah kabupaten dan kota harus segera memfasilitasi pengisian oksigen bila terjadi kekosongan stok. Dia menyebutkan saat ini ketersediaan oksigen Riau, telah mendapatkan bantuan liqiud oksigen dari sejumlah perusahaan yang ada di daerah itu.
Dia menyebutkan jika terjadi penambahan permintaan untuk kebutuhan oksigen bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 dan ketersediaan oksigen gratis tidak mencukupi, ada kemungkinan untuk selanjutnya akan dikenakan biaya.
Meski demikian, pihaknya tidak ingin penggunaan oksigen bagi kebutuhan medis ini dikenakan biaya. Sehingga pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar mengantisipasi penyebaran Covid dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kami juga telah mengusulkan kepada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut agar dapat membantu distribusi oksigen melalui transportasi laut. Ini dilakukan jika pengiriman oksigen sampai ke daerah kepulauan di Riau seperti di Kepulauan Meranti, Bengkalis, Rupat dan Dumai," ujarnya.
Dia berharap fasilitas pengisian oksigen gratis di Riau ini menjadi perhatian penting untuk mengantisipasi kekurangan oksigen di daerah. Selain itu, Pemprov juga mengakui telah membentuk tim Satgas oksigen yang dipimpin oleh Kepala ESDM Provinsi Riau, Indra Agus Lukman bersama dinas terkait.
Pembentukan tim Satgas oksigen ini gunanya untuk mempercepat penyaluran oksigen. Baik kebutuhan kabupaten dan kota maupun juga kebutuhan rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
