Bisnis.com, PEKANBARU-- Pemerintah Provinsi Riau menyatakan daerah itu mendapatkan tambahan dosis vaksin dari pemerintah pusat, sebanyak 41.600 dosis.
Gubernur Riau Syamsuar menjelaskan saat ini stok vaksin terbatas di Riau dan pemda mengandalkan pengiriman dari pemerintah pusat.
"Sesuai arahan presiden, vaksinasi diprioritaskan untuk daerah-daerah darurat dulu tapi bukan berarti yang tidak darurat tidak diberikan vaksin," ujarnya Kamis (22/7/2021).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan tambahan 41.600 dosis vaksin Sinovac untuk Riau tersebut akan didistribusikan kepada tiga kelompok, yaitu TNI, Polri dan Dinas Kesehatan kabupaten kota se Riau.
Dia merincikan vaksin yang sudah diterima itu akan dibagikan sebanyak 1.250 vial untuk TNI, 1.250 vial untuk Polri, selebihnya untuk dinas kesehatan seluruh Riau.
Berdasarkan laporan Diskes Riau hingga Rabu (21/7/2021) pencapaian vaksinasi Covid-19 Provinsi Riau Tahap I, II dan III bagi Tenaga Kesehatan, Lansia dan Pelayan Publik yaitu pertama, Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 35.552 atau 108,0 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 32.590 atau 99,0 persen.
Kedua, Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Lansia dengan sasaran 582.505 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 45.659 atau 14,16 persen, dan vaksinasi dosis kedua sebesar 29.511 atau 9,15 persen.
Ketiga, Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Pelayan Publik dengan sasaran 349.418 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 497.806 atau 142,47 persen, dan vaksinasi dosis kedua sebesar 283.175 atau 81,04 persen.
Keempat, Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Masyarakat Umum dengan sasaran 3.452.440 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 263.082 atau 7,62 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 142.495 atau 4,13 persen.
"Sementara kelima, pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Masyarakat berumur 12-17 Tahun dengan sasaran 648.190 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 1.716 atau 0,25 persen dan vaksinasi dosis kedua sebesar 1 atau 0 persen."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
