Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

30.000 Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Palembang

Sebanyak 30.000 dosis vaksin Covid-19 merek Sinovac tiba di Kota Palembang, Senin (4/1/2021). Vaksin tersebut kini dijaga ketat oleh Brimob Polda Sumatra Selatan.
Petugas Brimob Polda Sumsel menjaga vaksin Covid-19 Sinovac yang baru tiba di Palembang. /Bisnis-Dinda Wulandari
Petugas Brimob Polda Sumsel menjaga vaksin Covid-19 Sinovac yang baru tiba di Palembang. /Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – Sebanyak 30.000 dosis vaksin Covid-19 merek Sinovac tiba di Kota Palembang, Senin (4/1/2021). Vaksin tersebut kini dijaga ketat oleh Brimob Polda Sumatra Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini, mengatakan penjagaan ketat tersebut dilakukan hingga nantinya vaksin didistribusikan ke kabupaten/kota di provinsi itu.

“Saat ini vaksin disimpan di gudang penyimpanan vaksin milik Dinas Kesehatan Sumsel. Kami simpan dalam box pendingin dengan temperatur suhu 2—8 derajat Celcius,” katanya, Senin (4/1/2021).

Menurut dia, penyimpanan vaksin dalam kotak pendingin tersebut tetap dilakukan hingga proses distribusi ke daerah-daerah.

“Hal ini dilakukan agar kualitas vaksin tetap terjaga dan berkualitas pada saat pendistribusian kepada penerima,” katanya.

Lesty memaparkan distribusi vaksin sinovac ini dijadwalkan selama tiga hari untuk 7 Kabupaten/Kota yang ada di Sumsel. 

Adapun ketujuh daerah tersebut, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Ogan Ilir (OI), Pali, Kota Palembang dan Kota Prabumulih.

Untuk pendistribusian ke daerah penerima Dinkes Sumsel masih berkordinasi dengan pusat terkait jadwal pastinya. 

Adapun rincian pembagian vaksin yakni, OKI mendapatkan 3.328 dosis, Muba mendapatkan 3.128 dosis, Banyuasin mendapatkan 2.853 dosis dan OI mendapatkan 2.328 dosis.

Selanjutnya, PALI mendapatkan 1.328 dosis, Palembang mendapatkan 14.080 dosisdan Prabumulih mendapatkan 2.816 dosis.

“Daerah penerima vaksin memang sesuai sasaran kami. Untuk tahap pertama ini kita masih menunggu petunjuk pusat,” ujarnya.

Lesty menyebut, untuk tahap pertama prioritas pemberian vaksin akan diutamakan terhadap tenaga kesehatan (Nakes), kemudian menyusul kelompok lainnya. Untuk saat ini total tenaga medis yang bakal diberikan vaksin ada 58.840 orang. 

Namun demikian, kata dia, tenaga nonmedis juga masih banyak seperti administrasi, sopir, dan lain-lain yang termasuk berisiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper