Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WNI dari China akan Mendarat di Batam dengan Batik Air Sabtu Malam

Maskapai Batik Air telah mengajukan permohonan izin prinsip charter flight melalui surat No. 007/DZ-ID/EXT/1/2020 kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara (JPU) pada 30 Januari 2020.
Asrama Haji Batam yang kemungkinan akan dijadikan tempat karantina bagi WNI dari China. Sebelumnya warga dan Kru kapal yang membawa WNI suspect Corona dari Singapura ke Batam juga ditempatkan di kawasan ini./Bisnis-Bobi Bani.
Asrama Haji Batam yang kemungkinan akan dijadikan tempat karantina bagi WNI dari China. Sebelumnya warga dan Kru kapal yang membawa WNI suspect Corona dari Singapura ke Batam juga ditempatkan di kawasan ini./Bisnis-Bobi Bani.

Bisnis.com, BATAM - Maskapai Batik Air telah mengajukan permohonan izin prinsip charter flight melalui surat No. 007/DZ-ID/EXT/1/2020 kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara (JPU) pada 30 Januari 2020.

Surat tersebut dibuat sehubungan permintaan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) atas rencana evakuasi WNI yang saat ini tengah berada di China. Mereka akan dievakuasi seiring dengan bahaya Virus Corona yang semakin meluas.

Jika berjalan sesuai jadwal, WNI yang sebagian besar adalah pelajar ini akan tiba di Batam pada Sabtu (1/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka diterbangkan dari Wuhan, China sekitar pukul 13.00 WIB atau sekitar enam jam perjalanan udara.

Corporate Communication Strategic (CCS) Lion Group Danang Mandala Prihantoro membenarkan rencana penjemputan 243 WNI dari China menuju Indonesia, tepatnya Kota Batam menggunakan Maskapai Batik Air ini.

"Iya benar, mendarat di Batam," kata Danang ketika dihubungi pada Jumat (31/1) malam.

Terkait dengan detail jumlah penumpang, jenis maskapai yang akan digunakan, dan sejumlah informasi pendukung lainnya, akan disampaikan lebih lanjut. Saat ini pihaknya tengah mempersiapkan detil keberangkatan pesawat dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

"Akan saya informasikan lebih lanjut," katanya singkat.

Sebelumnya, Rapat tertutup terkait kesiapan Batam sebagai salah satu daerah alternatif kepulangan 243 WNI di Provinsi Hubei yang 100 WNI diantaranya berada di Wuhan, China, di Batam pada Jumat (31/1) telah dilakukan. Dimana tim kesehatan dari Provinsi Kepri, Kota Batam, dan lembaga terkait tersebut, masih menunggu arahan dari pemerintah di tingkat pusat.

"Apakah Batam akan jadi tempat pemulangan WNI, belum tentu. Dari kememterian dan lembaga terkait, kita belum dapat arahan," kata Kepala KKP Kelas 1 Batam, dr. Ahmad Farhani seusai rapat di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam, Batu Ampar, Batam.

Farhani melanjutkan, sesuai dengan prinsip karantina, kota pertama yang akan disinggahi, seharusnya juga menjadi lokasi karantina akan dilakukan. Selama proses itu antara 14 sampai 28 hari akan dilihat kecenderungannya.

Setelah itu baru akan diambil langkah-langkah selanjutnya, apakah akan dipulangkan ke daerah masing-masing atau akan dilakukan perawatan lanjutan.

"Pokoknya di kota mana sampainya, disitulah karantina akan dilakukan, kalau di Semarang sampai pertama ya di Semarang karantina dilakukan, kalau di Jakarta ya di Jakarta dikarantina, kalau di Batam juga begitu," kata Farhani lagi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Batam sendiri, telah menyiapkan lokasi karantina, dimana sampai saat ini Asrama Haji Batam yang terletak di Batam Centre akan dioptimalkan sebagai lokasi karantina.

"Lokasi karantina di Batam di Asrama Haji, itu ditetapkan Walikota Batam (Muhammad Rudi)," kata Farhani lagi.

Sementara itu, Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso menuturkan, pihaknya belum mendapatkan informasi arahan terkait hal tersebut. Sehingga SOP yang akan dijalankan masih sesuai dengan arahan sebelumnya.

"Kami tunggu arahan pusat, sejauh ini masih kita gunakan SOP yang ada," kata Suwarso.(K41)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bobi Bani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper