Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Optimistis Hadapi Industri 4.0

Pemerintah pusat yang tengah mendorong jalannya revolusi industri 4.0 mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Salah satunya dari para pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kedua kanan), dan Dirut PT Pelindo IV Farid Padang (kedua kiri), berbicara pada rapat kerja dan konsultasi provinsi 2019 DPP Apindo Sulawesi Selatan di Makassar, Senin (18/3/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kedua kanan), dan Dirut PT Pelindo IV Farid Padang (kedua kiri), berbicara pada rapat kerja dan konsultasi provinsi 2019 DPP Apindo Sulawesi Selatan di Makassar, Senin (18/3/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR -- Pemerintah pusat yang tengah mendorong jalannya revolusi industri 4.0 mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Salah satunya dari para pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). 

Ketua Umum Apindo, Haryadi Sukamdani mengaku optimistis menghadapi industri 4.0.

Menurutnya, industri 4.0 akan membawa perubahan besar termasuk pada iklim usaha di Indonesia. Yang terpenting menurut Haryadi adalah sinergitas dan kolaborasi seluruh pihak terkait. 

"Revolusi industri memberikan peluang yang besar untuk para pelaku usaha. Esensi dari 4.0 itu sebetulnya adalah kolaborasi di antara elemen yang ada dalam suatu ekosistem usaha," ungkap Haryadi saat menghadiri Rapat Kerja dan Konsultasi Provinsi (Rakerkonprov) 2019 Apindo Sulsel di Makassar, Senin (18/3).

Salah satu bentuk perubahan yang akan terjadi dengan berjalannya sistem itu kata dia, yakni tersisihnya sektor yang selama ini tidak memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah. Misalnya saja, sektor yang hanya memberikan jasa perantara sebagai middle man.

Haryadi memaparkan, dengan berlakukannya industri 4.0 secara otomatis akan memunculkan sektor-sektor yang fokus dan terarah. Apalagi jika seluruh sektor tersebut semakin mengedepankan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang memadai di era digitalisasi ini. 

Secara prinsip, menurut Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), revolusi industri 4.0 membawa konsekuensi terhadap daya saing dan produktivitas. Hal itu di ditandai oleh tiga faktor yakni otomatisasi, robotisasi, dan komputasi.

"Yang menjadi poin penting saat ini juga dari sisi kesiapan SDM. Tergantung akan di mana posisinya. Jika SDM terkait di sektor industri ya dia tinggal mendorong skillnya agar dinaikkan di industri, begitupun di sektor pertanian," jelas Haryadi. 

Ia menegaskan, persoalan itu bukanlah hal yang harus dikhawatirkan. Selama memberdayakan SDM sudah sudah disiapkan tenaga ahli untuk melakukan pendampingan dalam meningkatkan keterampilan dari tiga faktor yang disebabkan KEIN. 

"Itu akan ada yang mengurusi. Nah yang mengurusi itulah yang akan menjahit semua ekosistem," tutur Haryadi. 

Intinya lanjut Haryadi, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dengan berlakunya industri 4.0. Sebab implementasinya ke depan dinilai akan memberikan dampak positif terhadap sistem ekonomi Indonesia yang menjadi lebih efisien. 

Haryadi mencontohkan, untuk sektor perhotelan yang merupakan bidang usahanya, dengan mengikuti perkembangan teknologi dan menghadirkan aplikasi mumpuni, pihaknya dimudahkan dalam proses pemasaran melalui digital marketing. 

Apalagi kata Haryadi, jika perkembangan teknologi dan kesiapan aplikasi ditangani oleh orang yang tepat. Dari sini lah dapat dilihat bagaimana sektor perhotelan mampu memberdayakan SDM nya berkolaborasi dengan perkembangan era digitalisasi. 

Hariyadi menyebut, dari 15 ribu anggota Apindo, sebanyak 30% yang dinyatakan siap untuk mengimplementasikan industri 4.0. Secara bertahap seluruh pelaku usaha di berbagai lini sektor akan menyesuaikan diri. Utamanya, jika sudah dilakukannya digitalisasi secara total. 

"Semua platform kan harus menyesuaikan mulai dari dia mengolah bahan baku sampai pemasaran. Tapi ini memang arahnya akan ke sana, karena menuju efisiensi," sebut Haryadi. 

Selain itu di 2019 ini, Apindo juga akan fokus mengedepankan peningkatan output kapasitas.

Apindo berupaya untuk terus mendorong peningkatan seluruh kapasitas terpasang. Haryadi meyakini jika regulasi yang kita hadapi selama ini bisa dibenahi itu akan ada pengaruh terhadap daya beli. 

Optimisme senada disampaikan Ketua Apindo Sulsel, Latunreng. Menurut Latunreng, industri 4.0 bukan lagi hal sulit dilakukan memasuki era digitalisasi saat ini.

Latunreng mengatakan, bagi pelaku usaha yang tidak siap beradaptasi dengan era digitalisasi, makan akan gugur dengan sendirinya. 

"Sistem ini harus kita dukung, jika ada pelaku usaha tidak siap mengikuti perubahan era akhirnya tidak dapat mempertahankan eksistensinya. Olehnya itu dibutuhkan kesiapan dan kemampuan menghadapi industri berbasis digital," terang Latunreng.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah juga menunjukkan dukungannya terhadap para pelaku usaha dalam menghadapi industri 4.0. Pada kesempatan itu, Nurdin mengajak seluruh pelaku usaha untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah memecahkan masalah pengembangan usaha. 

"Sebagai garansi, Pemprov Sulsel maupun pengusaha harus meniadakan ego sektoral. Jnsyallah kita semua punya tujuan agar rapat kerja ini menghasilkan rekomendasi percepatan pembangunan Indonesia khususnya Sulsel," jelas Nurdin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler