Bisnis.com, MAKASSAR - Pemanfaatan pertanian lahan kering di Luwu Utara oleh kelompok tani di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dinilai sejalan dengan upaya optimalisasi sektor tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Luwu Utara Armiady mengemukakan hal tersebut tidak lepas pula dari peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang telah berhasil membina kelompok tani (poktan) dalam kegiatan pengolahan lahan kering.
“Dari evalasi yang kami lakukan secara berkala, pemanfaatan lahan kering ini menjadi bentuk kolaborasi efektif antara PPL dan poktan penerima manfaat," ujarnya dalam keterangan, Kamis (3/1/2019).
Menurut dia, setiap kegiatan yang dilakukan PPL akan mendapat evaluasi untuk dinilai apakah berhasil atau tidak, yang selanjutnya menjadi menjadi penentu dan dasar untuk melakukan perbaikan dan perubahan yang lebih baik.
“Kita mengevaluasi hasil kerja PPL dan poktan penerima manfaat lahan kering dalam rangka melihat dan menilai kinerja PPL di lapangan,” paparnya.
Selain itu, Armiady juga memberikan apresiasi kepada tujuh poktan penerima bantuan pemanfaatan lahan kering yang berhasil melakukan kegiatan tersebut.
Adapun poktan tersebut adalah Patogo (Masamba), Mitra Cindo (Malbar), Alam Lestari (Sabbang), Sipaturu Satu (Baebunta), Jaya Baru Pembunian, Tunas Harapan desa Sumillin (Masamba), Tunas Harapan desa Pambasean (Bonebone).
Sementara itu, Ketua Poktan Sipaturu Satu, Burhan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan dan PPL yang telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat memetik hasil dari kegiatan pemanfaatan lahan kering.
“Inilah hasil kerja yang dapat kita petik. Kami masih berharap bimbingan dan arahan dari DKP. Terima kasih kepada pemerintah daerah kabupaten Luwu Utara,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
