Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KITB Kantongi Investasi Anyar US$25 Juta dari Grup Sampoerna

Sampoerna Kayoe bakal menempati 5,2 Ha di KITB. Nantinya, perusahaan itu bakal mengolah limbah plywood menjadi bahan baku pembangkit listrik biomassa.
Jajaran KITB dengan manajemen Sampoerna Kayoe berfoto bersama seusai penandatanganan PPTI senilai US$25 juta./Ist-KITB
Jajaran KITB dengan manajemen Sampoerna Kayoe berfoto bersama seusai penandatanganan PPTI senilai US$25 juta./Ist-KITB

Bisnis.com, SEMARANG - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), atau dikenal juga sebagai Grand Batang City, mengantongi investasi anyar dari Sampoerna Kayoe. Perusahaan tersebut jadi investor pertama yang masuk kawasan industri plat merah itu pada tahun 2024 ini.

"Kami sangat senang dengan keputusan Sampoerna Kayoe untuk berinvestasi di KITB. Ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi industri di daerah kami dan akan memberikan dorongan signifikan bagi pembangunan ekonomi regional," kata Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, dikutip Senin (22/4/2024).

Ngurah menjelaskan bahwa KITB dan Sampoerna Kayoe telah meneken Perjanjian Pemanfaatan Lahan Tanah Industri (PPTI) dengan jumlah investasi senilai US$25 juta. Nantinya, perusahaan itu bakal menempati lahan seluas 5,2 Hektare (Ha) dan diperkirakan mampu menyerap 173 orang tenaga kerja.

"Menariknya, 68% di antaranya akan direkrut dari tenaga kerja lokal. Hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi masyarakat Batang yang akan mendapatkan kesempatan kerja dan meningkatkan taraf hidup," jelas Ngurah dalam siaran persnya.

Sebagai informasi, Sampoerna Kayoe merupakan perusahaan gabungan dari grup Sampoerna dengan Samko Timber Ltd yang melantai bursa di Singapura.

Sampoerna Kayoe dijalankan oleh PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) telah beroperasi sejak 35 tahun terakhir dan sudah lebih dulu memproduksi kayu lapis atau plywood di Kabupaten Batang.Nantinya, di KITB, Sampoerna Kayoe bakal mengolah limbah kayu lapis menjadi pelet kayu.

Produk tersebut merupakan bahan baku penting bagi pembangkit listrik biomassa. Adapun saat ini produk pelet kayu milik Sampoerna Kayoe telah mampu menembus pasar Jepang. Lewat fasilitas produksi anyar di KITB, perusahaan tersebut menyasar pasar mancanegara dengan target 100% ekspor.

"Komitmen kami untuk berinvestasi di Indonesia terus berlanjut, dan kami yakin bahwa kolaborasi dengan KITB akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak. Kami berharap investasi ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat industri biomassa di Indonesia dan kontribusi kami dalam mendukung ketahanan energi berkelanjutan," kata Chief Financial Officer (CFO) Sampoerna Kayoe, Johanes Ibrahim Tjendana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper