Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Edukasi Bahaya Pinjol dan Investasi Ilegal Lewat Pentas Ketoprak

OJK ingin menyampaikan materi mengenai edukasi keuangan melalui cerita sehari-hari yang kerap terjadi, dengan kemasan yang ringan.
Sumarjono, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan DIY. /Bisnis - Farodlilah M.
Sumarjono, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan DIY. /Bisnis - Farodlilah M.

Bisnis.com, SEMARANG — Pentas Ketoprak mengawali rangkaian acara peluncuran Pusat Informasi Keuangan Terpadu (PIKD) di Desa Plobangan dan Kadipaten, Kabupaten Wonosobo. Ini adalah pilot project penerapan strategi edukasi keuangan kepada masyarakat di Jawa Tengah.

Sumarjono, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, menyampaikan bahwa tema dari pentas ketoprak yang disajikan kepada masyarakat telah disesuaikan dengan materi edukasi yang ingin disampaikan.

Dalam pentas ketoprak yang berjudul "investasi tidak cerdas, rencana kawin kandas", diceritakan kisah seorang pemuda yang belum punya penghasilan tetap namun mendapatkan desakan dari calon istri untuk segera menikah. Di tengah suasana hati yang kalut, datang tawaran pinjaman dana yang bisa cair dalam waktu singkat.

Nilai pinjaman yang disepakati adalah senilai Rp50 juta, yang harus dikembalikan dalam waktu satu bulan. Akan tetapi, dana pinjaman yang kemudian masuk ke rekening pemuda itu hanya Rp40 juta. Ia pun semakin kalut dan panik.

Di tengah kepanikan itu, kembali datang tawaran dari pihak yang menawarkan investasi dengan jaminan bisa memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Ternyata itu adalah investasi bodong. Alhasil, dana investasi melayang, ia pun terjerat utang.

Menurut Sumarjono, OJK ingin menyampaikan materi mengenai edukasi keuangan melalui cerita sehari-hari yang kerap terjadi, dengan kemasan yang ringan. Tujuannya agar masyarakat lebih mudah mencerna.

“Setelah pentas ketoprak itu baru kemudian dijelaskan lebih lanjut mengenai edukasi keuangan, sehingga diharapkan masyarakat lebih paham,” ujarnya, Selasa (19/9/2023).

Pentas ketoprak di Desa Plobangan Kabupaten Wonosobo mengawali pembentukan PKID yang ditargetkan akan dibentuk di setiap kota dan kabupaten di Jawa Tengah. PKID diharapkan bisa menjadi perpanjangan tangan OJK, Bank Indonesia, maupun pemerintah daerah untuk menjadi pusat informasi terkait dengan jasa keuangan.

Pada tahap awal, peluncuran PKID di Kabupaten Wonosobo telah dilengkapi dengan sejumlah kegiatan seperti penyelenggaraan Training of Trainer (ToT) kepada 265 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Desa (PPID) se Wonosobo, penyebarluasan materi edukasi melalui pemasangan banner literasi keuangan, peluncuran Pusat Literasi Keuangan dan Perbankan Terpadu Satu Atap (PLTA) oleh Pemkab Wonosobo, serta pelaksanaan lebih dari 50 kegiatan edukasi keuangan di wilayah tersebut.

Peluncuran PKID tersebut juga merupakan salah satu strategi OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler