Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daerah Pinggiran Bantul Rawan Penyalahgunaan Narkoba

Psikotropika itu obat-obat yang sebenarnya boleh digunakan oleh dokter, tapi banyak disalahgunakan.
Ilustrasi narkoba./Bisnis.com
Ilustrasi narkoba./Bisnis.com

Bisnis.com, BANTUL - Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut empat lokasi di wilayah pinggiran daerah ini memiliki kerawanan terhadap penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang atau narkoba.

"Yang jelas, di daerah pinggiran itu sama kerawanannya, yakni wilayah Kasihan, Banguntapan, Sewon, kemudian di daerah pinggiran Pantai Parangtritis," kata Kepala BNNK Bantul Arfin Munajah di Bantul, Kamis (31/8/2023).

Dia mengatakan lokasi disebut mempunyai kerawanan narkoba, terutama Banguntapan, karena posisinya berada di wilayah pinggiran kota, dekat dengan perkotaan yang mobilitas dan pergerakan masyarakat yang tinggi.

"Jadi, sangat dekat sekali dengan kota bahkan tidak berbatas sehingga tingkat kerawanan tinggi dan untuk Bantul pada tahun ini saya melihat dari beberapa kasus lebih banyak kasus psikotropika, meskipun ada satu dua kasus narkotika," katanya.

Sedangkan wilayah pinggiran Pantai Parangtritis disebutnya rawan penyalahgunaan jenis psikotropika dan minuman keras atau minuman beralkohol.

"Tapi, kalau di daerah pinggiran Pantai Parangtritis itu lebih ke psikotropika dan minuman keras, biasanya di hotel (penginapan) di daerah pantai," katanya.

Dia menjelaskan psikotropika dengan obat keras itu hampir sama. Psikotropika itu obat-obat yang sebenarnya boleh digunakan oleh dokter, tapi banyak disalahgunakan. Mayoritas pemakai psikotropika lebih banyak pelajar dan bahkan anak-anak.

"Itu karena psikotropika ini harganya lebih terjangkau. Misalnya, pil koplo itu satu bungkus paling sekitar Rp30 ribuan, kita juga pernah menangkap tahun kemarin dan penanganan kita alihkan ke polres karena kita tidak bisa memproses, kita hanya narkotika," katanya.

Dia mengatakan upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan meminimalisasi persediaan narkoba dan obat sejenisnya, kemudian orang-orang dicegah terlebih dulu biar mereka tidak minta.

"Kalau di pelajar kita gencar melakukan sosialisasi melalui kegiatan di sekolah, melalui upacara sering putarkan lagu mars BNN, sekolah sekolah selalu kita motivasi dan juga penyuluhan penyuluhan baik kerja sama dengan pemda atau dari masyarakat sendiri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler