Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perayaan Natal di Jawa Tengah, Begini Persiapannya

Pemasangan tenda yang dilakukan di gereja-gereja lebih dalam rangka untuk mengantisipasi yang namanya protokol kesehatan.
Misa Natal di Katedral. Foto dokumen./Antara
Misa Natal di Katedral. Foto dokumen./Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Jawa Tengah mulai bersiap untuk menyambut perayaan Natal. Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang (KAS), R.D Yohanes Rasul Edy Purwanto, mengungkapkan bahwa 107 gereja paroki yang berada di bawah KAS rata-rata bakal menggelar 4-5 perayaan. "Tidak terlalu banyak," katanya, Selasa (20/12/2022).

Dengan sedikitnya jumlah perayaan pada malam Natal maupun Natal pagi, Edy menjelaskan bahwa KAS bakal berupaya untuk menjaga protokol kesehatan selama pelaksanaan ibadah Natal di tahun ini.

Terkait hal tersebut, Edy memohon izin kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk bisa mendirikan tenda peribadatan di dalam wilayah gereja. Hal tersebut disampaikan seiring dengan imbauan Menteri Agama yang sempat melarang gereja untuk mendirikan tenda saat Natal.

"Intinya, pemasangan tenda yang dilakukan di gereja-gereja lebih dalam rangka untuk mengantisipasi yang namanya protokol kesehatan. Sehingga kami merasa ini sesuatu yang penting kami lakukan.

Tak hanya umat Katolik, umat Protestan yang tergabung dalam Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) wilayah Jawa Tengah juga bakal mendirikan tenda pada perayaan Natal tahun ini.

Pengurus PGI wilayah Jawa Tengah menyebut tenda tersebut diperlukan untuk menampung banyaknya jemaat yang hadir pada ibadah Natal.

Lebih lanjut, PGI wilayah Jawa Tengah juga telah mengimbau kepada anggotanya untuk menggelar perayaan natal di lingkungan gereja ataupun gedung khusus. Pesan itu disampaikan untuk menjaga keamanan, kenyamanan, sekaligus kekhidmatan Natal.

Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jawa Tengah, menanggapi persiapan Natal itu dengan positif. "Terkait pemasangan tenda, nanti bisa dikoordinasikan karena itu juga nanti berkaitan dengan arus lalu lintas ketika para jemaat hadir di gereja-gereja untuk melakukan ibadat," tambahnya.

Dalam Rapat Forkopimda yang digelar untuk menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru), Gus Yasin sapaan akrabnya, juga memberikan catatan khusus bagi masyarakat yang ingin merayakan Natal di luar gereja.

"Ini kami mohon, kalau memang akan mengadakan ritual ibadah, segera dikoordinasikan dengan pemerintah setempat," pesan Gus Yasin.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, menyebut pemerintah tidak melakukan pembatasan pada perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, baik dari sisi kegiatan ibadah maupun perayaan.

Namun demikian, meskipun tidak dilakukan pembatasan, Muhadjir mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler