Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerimaan Pajak DJP Jateng II Naik Rp1,5 Triliun

Penerimaan pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah II selama 2018 tumbuh sebesar 14,06% dibandingkan tahun sebelumnya seiring meningkatnya kesadaran wajib pajak.
Kantor Ditjen Pajak./Ilustrasi-Bisnis.com
Kantor Ditjen Pajak./Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, SOLO – Penerimaan pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah II selama 2018 tumbuh sebesar 14,06% dibandingkan tahun sebelumnya seiring meningkatnya kesadaran wajib pajak.

"Berdasarkan data, penerimaan tahun 2018 sebesar Rp11,4 triliun atau naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp9,9 triliun," kata Kepala DJP Jawa Tengah II, Rida Handanu di Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/1/2019).

Ia mengatakan dengan pertumbuhan yang cukup besar tersebut menunjukkan perekonomian yang baik diikuti kesadaran wajib pajak yang juga membaik.

Menurut dia, penerimaan tertinggi dari Kantor Pajak Pratama Karanganyar sebesar Rp2,1 triliun, diikuti oleh Pratama Surakarta sebesar Rp1,7 triliun. Sedangkan penerimaan paling rendah dari Pratama Purworejo sebesar Rp269 miliar.

Sementara itu, jika dilihat dari jenis pajak, penerimaan tertinggi dari pajak penghasilan sebesar Rp5,8 triliun atau tumbuh sebesar 9% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp5,3 triliun.

"Untuk pajak penghasilan memberikan kontribusi sebesar 51,56 persen. Meski demikian, angka ini belum sesuai dengan target awal sebesar Rp7,2 triliun," katanya.

Selanjutnya, dikatakannya, penerimaan yang juga cukup tinggi yaitu pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar Rp5,2 triliun. Angka ini tumbuh jika dibandingkan dengan penerimaan tahun sebelumnya sebesar Rp4,4 triliun.

"Terjadi pertumbuhan sebesar 19 persen dan memberikan kontribusi sebesar 46,25 persen terhadap capaian pajak secara keseluruhan," katanya.

Menurut dia, jenis pajak tersebut juga melebihi target awal hingga 105% atau dari target Rp4,9 triliun. Sementara itu, meskipun tumbuh positif realisasi capaian pajak pada tahun 2018 tidak memenuhi target awal. Ia mengatakan untuk target awal penerimaan pajak sebesar sepanjang tahun lalu sebesar Rp12,5 triliun atau hanya tercapai 91,16%.

"Tidak tercapainya target ini bukan berarti kinerja turun, justru ada pertumbuhan yang baik jika dibandingkan tahun lalu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper