Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Standard Emisi Truk, Hino Sebut Masih Banyak Euro 2 Beredar

Sejauh ini, bahan bakar diesel sesuai Euro 4 adalah PertaDex. Hanya saja, dalam operasional, banyak truk masih menenggak solar.
PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengungkapkan standar emisi untuk kendaraan niaga seperti truk masih mengalami kendala di lapangan/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP
PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengungkapkan standar emisi untuk kendaraan niaga seperti truk masih mengalami kendala di lapangan/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengungkapkan standar emisi untuk kendaraan niaga seperti truk masih mengalami kendala di lapangan.

Chief Operating Officer HMSI, Santiko Wardoyo mengatakan sejak penerapan standard emisi Euro 4 yang berlaku pada April 2022 lalu, nyatanya masih banyak bahan bakar Euro 2 yang masih beredar.

“Lihat dampaknya dari Euro 2 ke Euro 4 saja harga sudah naik. Euro 4 ke Euro 5 pasti naik lagi,” tuturnya di JCC, Kamis (7/3/2024).

Sejauh ini, bahan bakar yang sudah cocok dengan standar emisi Euro 4 adalah Pertamina Dex, sedangkan masih banyak pengemudi truk yang mengisi bahan bakar dari jenis subsidi pemerintah.

Salah satu kerugian dari pengisian bahan bakar yang tidak sesuai dengan standard emisi adalah filter yang semakin cepat kotor, dan juga masalah pada injektor. Alhasil beban operasional yang harus ditanggung juga semakin tinggi.

Adapun, Pertamina Dex merupakan bahan bakar diesel dengan cetane number tertinggi 53 dengan sulfur 50 PPM. Sementara Dexlite sebagai bahan bakar yang disubsidi oleh pemerintah memiliki sulfur maksimal 1200.

“Dexlite itu dampaknya banyak gel karena biodiesel ada gel yang akan membuat filternya cepat [turun] separuh. Belum lagi power-nya juga akan turun,” jelasnya.

Pemerintah memang berupaya untuk mendorong penerapan standar emisi bahan bakar Euro 4 dan Euro 5 untuk menekan kandungan sulfur sehingga bahan bakar menjadi lebih ramah lingkungan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan implementasi standar baru untuk bahan bakar kendaraan itu tengah dipersiapkan oleh PT Pertamina dan pemerintah.

"Kemarin saya dapat info ini lagi dihitung lagi ya itu akan mengurangi subsidi kita mungkin bisa sampai Rp20-50 triliun lagi dari sana," kata Luhut, dikutip dari akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Kamis (22/2/2024).

Menurut Luhut, dalam hal ini tujuan pemerintah yaitu mencoba mencari ekuilibrium atau titik keseimbangan untuk mempercepat proses perbaikan kualitas udara di Jakarta yang semakin memburuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper