Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelonggaran Syarat TKDN Mobil Listrik, “Kado” bagi Wuling Binguo EV

Wuling Binguo EV yang bakal dipasarkan di Indonesia minimal telah memenuhi syarat TKDN 40% untuk mendapatkan insentif PPnBM dan tarif khusus PPN.
Wuling BinguoEV/Wuling
Wuling BinguoEV/Wuling

Bisnis.com, JAKARTA — Penerbitan Perpres No. 79/2023 yang melonggarkan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN mobil listrik penerima insentif, klop dengan momen peluncuran Wuling Binguo EV. Produk mobil listrik mungil dari principal asal China itupun mengantongi peluang menikmati insentif, selagi syarat TKDN dimundurkan.

Meski demikian, Wuling Indonesia masih belum mengumumkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mobil listrik BinguoEV sebagai syarat insentif. Sebaliknya, pemerintah telah melonggarkan syarat 40% untuk dipenuhi sebelum 2026, yang tadinya dipatok berakhir pada tahun depan.

Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan perusahaan berkomitmen agar BinguoEV akan diproduksi lokal dan memenuhi TKDN minimal 40%. Namun, sejauh ini masih ada beberapa regulasi yang sedang dikerjakan untuk memenuhinya.

“[TKDN] sedang on progress. Saya tidak bisa bicara detail progress-nya seperti apa, tetapi yang jelas kami sedang mengerjakannya,” ujarnya di Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Dirinya memang tidak berbicara banyak mengenai syarat TKDN yang telah dilonggarkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 79/2023. Dia hanya menyebutkan sedang berupaya untuk mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Satu hal yang dipastikan adalah produk BinguoEV yang akan dikirimkan kepada konsumen merupakan perakitan secara lokal dengan TKDN minimal 40%.

Sementara itu, Dian menyebut jumlah produksi BinguoEV per tahunnya akan bergantung pada permintaan pasar otomotif Indonesia. Sejauh ini total kapasitas produksi Wuling mencapai 120.000 unit mobil per tahun.

“Kami juga harus membagi dengan produk lain dan itu akan coba dilihat demand-nya seperti apa dan progress untuk semua proses ini seperti apa,” katanya.

Terkait dengan potensi penambahan produk mobil listrik seiring adanya penghapusan pajak untuk impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU) unit, dia juga enggan berbicara banyak dan hanya menyebut masih fokus untuk produksi Air ev dan BinguoEV secara lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper