Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamen BUMN Ungkap Rencana Besar Freeport dan Pegadaian Bikin Bank Emas

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkap rencana besar soal pembuatan bank emas atau bullion bank yang melibatkan Pegadaian dan Freeport.
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyoroti bahwa saat ini emas sedang diminati oleh para investor karena dianggap sebagai safe haven atau aset yang aman, terutama dalam situasi geopolitik yang tidak stabil.

Menurutnya emas kini menjadi pilihan investasi yang tahan terhadap inflasi dan gejolak politik. "Saya percaya emas ini nggak meredup. Dengan situasi geopolitik yang sekarang semakin tidak terprediksi, dan aset yang juga naik turun harganya, banyak asset management company [dunia] pada investasi lagi ke emas," ujarnya dalam peresmian The Gade Tower di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Di sisi lain, dia menuturkan, seiring dengan prospek yang baik pada komoditas emas, saat ini pihaknya tengah membangun ekosistem emas dalam negeri.

Adapun, nantinya Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) akan beroperasi mulai Mei ataupun Juni 2024. Adapun, Smelter PTFI di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur dapat menghasilkan 50 ton emas batangan per tahun.

Lebih lanjut, Tiko meminta PT Pegadaian (Persero) untuk meningkatkan kerjasama dengan ekosistem holding pertambangan MIND ID. 

"Jadi ya, saya udah bilang dari awal, Pak Damar [Dirut Pegadaian], nanti apalagi saat sudah ada bank bullion ya, kerja sama antara Pegadaian dengan ekosistemnya MIND ID nanti, harus diperbaiki terus dan ditingkatkan sehingga kita tidak lagi impor,” ucapnya

Tiko juga mendukung Pegadaian untuk bertransformasi menjadi bullion services atau ekosistem emas. Karena berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, Pegadaian sangat siap untuk melakukan layanan transaksi jual beli emas yang merupakan produk kategori aman untuk diinvestasikan.

"Nantinya [bullion services] di Pegadaian. Jadi kan memang bullion ini harus ada physical delivery emasnya. Pegadaian [punya pengalaman] untuk mengelola fisik emas itu," kata Tiko. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan telah menyiapkan uji sistem pada pengembangan ekosistem emas, termasuk Tabungan Emas Plus

“Misalnya masyarakat mau nabung emas, dapat margin emas bisa. Atau mungkin pengusaha emas mau pinjam emas kembali emas [juga] bisa," ungkapnya.

Namun, meski mekanisme produk sudah tersedia, akan tetapi Pegadaian masih menunggu peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terkait turunan dari pengembangan emas sekaligus bullion services di Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK)

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya Bullion services di antaranya, Indonesia memiliki tambang terbesar dan merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia, toko emas yang sangat banyak, dan juga kegemaran masyarakat Indonesia dalam investasi emas juga menjadi salah satu peluang yang mendukung terciptanya ekosistem emas di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper