Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Rp16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat ke level Rp16.083 pada perdagangan hari ini, Jumat (3/5/2024).
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat ke level Rp16.083 pada perdagangan hari ini, Jumat (3/5/2024). Rupiah menguat di tengah pelemahan dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,63% ke Rp16.083 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,04% ke 105,25.

Bersamaan dengan rupiah, yen Jepang naik 0,23%, won Korea Selatan naik 0,92%, dolar Singapura naik 0,16%, dan dolar Taiwan naik 0,92%. 

Lalu yuan China melemah 0,17%, peso Filipina naik 0,29%, ringgit Malaysia naik 0,31%, dan baht Thailand naik 0,06%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan dolar memberikan ruang bernapas bagi mata uang regional, meskipun mata uang tersebut masih mengalami penurunan besar karena prospek suku bunga AS tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Menurut Ibrahim, data nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat diperkirakan akan menjadi faktor lebih lanjut dalam prospek suku bunga. Tanda-tanda kekuatan yang terus-menerus di pasar tenaga kerja memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi lebih lama.

Bank sentral baru-baru ini memperingatkan bahwa hal ini kemungkinan akan tetap terjadi dalam jangka pendek, dengan inflasi yang tinggi juga memberi sedikit alasan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga. Namun, The Fed juga mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak berniat menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Dari dalam negeri, sentimen datang dari Bank Indonesia yang melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5% kurang lebih 1%. Inflasi IHK April 2024 tercatat sebesar 0,25% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 3% (yoy).

Inflasi inti juga tetap terkendali, meskipun mengalami sedikit peningkatan. Data menunjukkan bahwa inflasi inti pada April 2024 mencapai 0,29% (mtm), dengan kontribusi utama dari komoditas  emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.

Adapun untuk perdagangan Senin depan, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah ditutup menguat di rentang Rp16.030-Rp16.120 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper