Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harita Nickel (NCKL) Cetak Laba Bersih Rp1 Triliun pada Kuartal I/2024

Harita Nickel (NCKL) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1 triliun di kuartal I/2024.
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal pertama yang berakhir pada 31 Maret 2024. NCKL mencatatkan laba bersih sebesar Rp1 triliun di kuartal I/2024.

NCKL mencetak pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp6,03 triliun di kuartal I/2024. Pendapatan ini naik 26,07% dibandingkan kuartal I/2023 yang sebesar Rp4,78 triliun.

Manajemen NCKL menuturkan meskipun kondisi pasar yang fluktuatif, NCKL tidak hanya memenuhi tetapi juga melampaui target kapasitas produksinya.

Meskipun harga nikel mengalami penurunan, lanjut manajemen, NCKL berhasil meningkatkan laba kotor menjadi Rp1,62 triliun dari Rp1,57 triliun tahun ke tahun dan laba usaha menjadi Rp1,39 triliun dari Rp1,36 triliun. 

NCKL juga meningkatkan efisiensi operasional sehingga berhasil menekan beban penjualan, umum, dan administrasi turun menjadi Rp373,55 miliar. Hal ini mencerminkan upaya berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi di seluruh operasi.

Akan tetapi, NCKL tercatat mencetak penurunan laba bersih menjadi Rp1 triliun di kuartal I/2024. Laba bersih ini turun 26,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,36 triliun.

Lebih lanjut, Manajemen NCKL menjelaskan peningkatan kapasitas produksi yang signifikan di kuartal ini mencerminkan komitmen Harita Nickel terhadap inovasi dan keunggulan operasional.

NCKL mencatatkan peningkatan produksi pertambangan sebesar 38% dari sisi ouput produksi di kuartal I/2024 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Peningkatan ini didorong oleh adanya peningkatan kebutuhan bijih nikel dari fasilitas pemurnian HPAL (High-Pressure Acid Leach, teknologi pemurnian bijih nikel kadar rendah berbasis hidrometalurgi) kedua yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC) yang telah mulai masuk ke tahap produksi pada akhir bulan Maret 2024 dan dengan dua jalur produksi lainnya diharapkan akan mulai beroperasi dalam beberapa bulan ke depan.

Smelter RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace, teknologi pemurnian bijih nikel kadar tinggi berbasis pirometalurgi) Harita Nickel telah berhasil mengaktifkan seluruh 12 jalur produksi, mencapai kapasitas tahunan 120.000 ton nikel terkandung.

Pada kuartal I/2024, produksi berhasil melampaui kapasitas yang direncanakan, meningkatkan penjualan feronikel dari kuartal sebelumnya. 

Pencapaian ini mencerminkan kemampuan Harita Nickel untuk memenuhi permintaan pasar secara efektif. Selain itu, ekspansi fasilitas smelter ketiga dengan teknologi RKEF di PT Karunia Permai Sentosa (KPS) tetap berjalan sesuai jadwal untuk mulai beroperasi pada awal tahun 2025, yang akan menambah empat jalur produksi baru dengan kapasitas sekitar 60.000 ton nikel per tahun pada tahap pertamanya.

Di fasilitas HPAL, Harita Nickel telah melampaui tingkat produksi yang diproyeksikan. Pada kuartal I/2024, output produksi mencapai 16.716 ton nikel terkandung dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), melampaui kapasitas terpasang sebesar 22%. Kinerja ini menunjukkan efisiensi operasional dan kemampuan produksi Harita Nickel.

"Kami terus berupaya untuk maju dengan inisiatif strategis dan efisiensi operasional dalam mengarungi kondisi pasar yang fluktuatif. Hasil kuartal pertama kami mencerminkan komitmen kami pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemampuan kami untuk beradaptasi dengan dinamika industri yang berkembang," ujar Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy.

Dia melanjutkan, komitmen kuat Harita Nickel terhadap inovasi dan keunggulan operasional telah memungkinkan NCKL untuk tidak hanya bertahan dalam tantangan pasar, tetapi juga untuk terus bertumbuh.

Inisiatif terbaru melibatkan pengembangan fasilitas produksi yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas tetapi juga efisiensi, menjadikan Harita Nickel pemimpin yang berkelanjutan dalam industri. 

-------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper