Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Nikel Ifishdeco (IFSH) Raup Penjualan Rp170 Miliar Kuartal I/2024

Emiten tambang nikel PT Ifishdeco Tbk. (IFSH) membukukan penjualan konsolidasi sebesar Rp170,02 miliar pada kuartal I/2024.
Ilustrasi produk nikel PT Ifishdeco Tbk. (IFSH)./ perseroan
Ilustrasi produk nikel PT Ifishdeco Tbk. (IFSH)./ perseroan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang nikel PT Ifishdeco Tbk. (IFSH) membukukan penjualan konsolidasi sebesar Rp170,02 miliar pada kuartal I/2024.

Hasil tersebut berasal dari segmen penjualan nikel ke pihak berelasi sebesar Rp61,39 miliar dan penjualan ke pihak ketiga sebesar Rp108,63 miliar pada kuartal I/2024. Adapun penjualan ke pihak ketiga sepanjang kuartal I/2024 tercatat Rp312,83 miliar.

Pada kuartal pertama tahun ini, IFSH berhasil menurunkan beban pokok penjualan sebesar 44,46% menjadi Rp99,94 miliar dari Rp179,95 miliar pada 2023. Seiring penurunan beban pokok tersebut, IFSH mampu mencatat laba kotor Rp70,08 miliar per Maret 2024.

Direktur IFSH Agus Prasetyono menyatakan produksi bijih nikel Ifishdeco ditargetkan sebanyak 2,2 juta  ton pada 2024. Target produksi bijih nikel Ifishdeco ini meningkat menjadi 2,24 juta ton pada 2025.

Lalu ditargetkan tumbuh maksimal menjadi 2,29 juta ton pada 2026 atau rerata tiap tahun sebanyak 2,2 juta per tahun dan 6,6 juta selama tiga tahun.

Adapun lahan konsesi Ifishdeco terletak di Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. “Total luas lahan yang dimiliki Ifishdeco adalah 2.580 Hektar dan IUP Operasi/Produksi adalah 800 hektar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/4/2024).

Manajemen IFSH H optimistis permintaan nikel dunia terus meningkat hingga akhir tahun ini, bahkan melihat Harga Patokan Mineral (HPM) pada bulan April mengalami peningkatan dibandingkan Maret 2024, dari US$16.021,67/dmt menjadi US$17.424,52 per dry metric ton (dmt). Hal tersebut seiring dengan tingginya permintaan terhadap kendaraan listrik di dunia saat ini sekaligus menjadi opportunity bagi keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.

Adapun kebutuhan nikel dalam aplikasi perkembangan teknologi kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan bakal meningkat. Oleh karena itu, IFSH akan terus melakukan ekspansi.  Rencana ekspansi ini selain ditunjang oleh prospek industri nikel di tanah air yang masih cerah, aksi ini juga seiring dengan permintaan produk nikel yang tetap tinggi.

Saat ini IFSH sudah memiliki 3 IUP, 2 IUP nikel dan 1 IUP silika. Produksi IUP nikel pada tahun 2023 adalah sebesar 2,29 juta metric ton. Hal ini menjadikan IFSH sebagai kontributor wajib pajak terbesar sektor penambangan dan penggalian terbesar di Sulawesi Tenggara.

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper