Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Metland (MTLA) Ungkap Dampak Kenaikan Suku Bunga, Pejuang KPR Terimbas?

PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) menyebut kenaikan suku bunga BI akan berpengaruh pada daya beli konsumen, yang sebagian besar adalah end user.
PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) menyebut kenaikan suku bunga BI akan berpengaruh pada daya beli konsumen, yang sebagian besar adalah end user. Dok Freepik
PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) menyebut kenaikan suku bunga BI akan berpengaruh pada daya beli konsumen, yang sebagian besar adalah end user. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) mengungkapkan sejumlah risiko yang akan dihadapi emiten properti, usai Bank Indonesia (BI) mengerek tingkat suku bunga acuan atau BI rate ke level 6,25%.

Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo menjelaskan kenaikan BI Rate akan berpengaruh pada daya beli konsumen, yang sebagian besar adalah end user atau pembeli rumah pertama melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

“Karena kenaikan tersebut akan terasa pada cicilan bulanan. Efek BI rate akan terasa pada kenaikan bunga KPR pada tiga atau enam bulan ke depan,” ujar Olivia, Kamis (25/4/2024).

Kendati demikian, kata Olivia, terdapat bank-bank besar yang memberikan program bunga tetap selama masa tenor cicilan hingga 10 tahun. Artinya, konsumen yang sudah mengambil KPR kemungkinan masih berada dalam periode fixed rate.

Dia menambahkan bahwa dampak kenaikan BI rate kemungkinan menyasar konsumen yang baru mengajukan cicilan, Namun, dia meyakini bunga KPR masih akan berada di bawah 10%.

“Pengajuan KPR baru yang mungkin akan terjadi peningkatan suku bunga, tetapi kami yakin bunga KPR tetap di satu digit atau jauh di bawah 10%. Hal ini karena masih banyak bank-bank besar yang masih punya banyak likuiditas dana murah dari sebelumnya,” ucapnya.

Metland hingga kuartal I/2024 telah membukukan marketing sales Rp438 miliar, 10,61% year-on-year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya yang meraih Rp396 miliar. Segmen residensial menjadi penopang dengan kontribusi 70% atau setara Rp307 miliar.

Pada tahun ini, perseroan menargetkan realisasi marketing sales sebesar Rp1,9 triliun. Metland, kata Olivia, akan melakukan inovasi strategi pemasaran digital guna memberikan stimulus tambahan agar dapat menumbuhkan kembali daya beli masyarakat.

Sebagai informasi, kenaikan BI rate menjadi 6,25% merupakan yang tertinggi sejak Juli 2016. Keputusan itu diambil guna meredam tekanan eksternal karena terjadi pelebaran positif spread dengan imbal hasil instrumen keuangan negara lainnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan pertimbangan bank sentral mengerek suku bunga bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak memburuknya risiko global.

Hal itu juga sebagai langkah pencegahan dan forward looking guna memastikan inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025 sejalan dengan kebijakan moneter yang pro stabilitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper