Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Ekspansi Dharma Polimetal (DRMA) kala Suku Bunga Naik

Dharma Polimetal (DRMA) menyiapkan berbagai strategi ekspansi saat suku bunga atau BI Rate meningkat.
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). - Dok. Dharma Polimetal
Fasilitas produksi di salah satu pabrik produksi komponen otomotif emiten milik TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA). - Dok. Dharma Polimetal

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) menyampaikan beberapa strategi yang akan dilakukan perseroan dalam menghadapi kenaikan suku bunga ke level 6,25%.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) secara tak terduga mengerek suku bunga 25 basis poin (bps) ke level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Rabu (24/4/2024). Hal itu tentu saja akan berdampak terhadap melemahnya penjualan otomotif nasional.

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengatakan sebelum BI mengumumkan kenaikan suku bunga, sejatinya penjualan otomotif nasional sudah sangat lesu pada tiga bulan pertama 2024.

"Secara rata-rata, penjualan otomotif sangat lesu pada kuartal I/2024 hanya 70.000 unit per bulan. Jika dibandingkan dengan periode sama 2023 itu sekitar 90.000 unit per bulan," ujar Irianto dalam paparan publik Kamis (25/4/2024).

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Irianto mengatakan perseroan sudah menyiapkan berbagai strategi mengantisipasi penjualan otomotif yang diproyeksi melemah tahun ini, baik dari sisi pengembangan produk maupun menjangkau lebih banyak pelanggan.

Selain itu, lanjutnya, perseroan juga terus membuka peluang untuk akuisisi dan ekspansi pada tahun ini guna mendorong kinerja perseroan. Meski demikian, DRMA juga tetap akan berhati-hati dengan kondisi pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level Rp16.000 per dolar AS.

"Tetap kami masih melakukan proses untuk melakukan ekspansi, kami akan menyelesaikan pembangunan dua pabrik baru. Kemudian, saat ini kami juga sedang melakukan ekspansi di pabrik Trimitra di Cirebon, kami sedang membangun gedung baru, pabrik baru di sana," jelasnya.

Adapun, kedua pabrik yang akan segera beroperasi tersebut yakni PT Dharma Controlcable Indonesia dan PT Dharma Precision Parts yang keduanya berlokasi di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Dengan segera beroperasinya kedua pabrik tersebut, maka DRMA dapat menggenjot produksi komponen kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Untuk mendukung rencana ekspansi tersebut, perseroan menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp300 miliar hingga Rp400 miliar tahun ini, yang bersumber dari kas internal dan pinjaman bank.

Seiring dengan berbagai kondisi yang berpengaruh terhadap peenjualan industri otomotif nasional, DRMA menetapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 10% untuk tahun 2024.

“Kami memilih menetapkan target pertumbuhan yang tergolong konservatif, sebagai bagian dari penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap kebijakan perseroan. Tentu saja, dalam membuat keputusan ini kami sudah memperhitungkan kondisi industri otomotif saat ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper