Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRIDS Bicara Potensi Perbaikan Pasar Saham Kuartal II/2024

BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) memprediksi masih ada peluang bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada kuartal II/2024.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Laksono Widodo mengatakan kendati kinerja pasar saham masih dibebani koreksi sepanjang bulan ini, masih ada peluang bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada kuartal II/2024.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Laksono Widodo mengatakan kendati kinerja pasar saham masih dibebani koreksi sepanjang bulan ini, masih ada peluang bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada kuartal II/2024.

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja pasar saham pada kuartal II/2024 diharapkan berbalik arah sejalan dengan kembalinya dana investor asing sehingga mendorong transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Laksono Widodo mengatakan kendati kinerja pasar saham masih dibebani koreksi sepanjang bulan ini, masih ada peluang bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada kuartal II/2024.

Ekspektasi kinerja positif IHSG masih ada sejalan dengan sinyal masuknya kembali dana investor asing ke Tanah Air. Menurutnya, investor asing akan kembali masuk ke pasar saham bila sinyal penurunan suku bunga acuan makin jelas.

"Pembalikan arus dana asing pada kuartal II/2024 didorong oleh beralihnya narasi ekonomi global dengan adanya kemungkinan bahwa penurunan tingkat suku bunga tidak terjadi," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (22/4/2024).

Menurutnya, saat ini dana investor asing kembali ke aset aman seperti emas dan dolar Amerika Serikat (AS) akibat memanasnya tensi geoopolitik. Oleh karena itu, tak heran bila kinerja pasar negara berkembang, termasuk Indonesia cenderung lesu. Namun, dia berharap kondisi berubah pada kuartal II/2024 sejalan dengan dimulainya siklus pelonggaran suku bunga.

Sebagai gambaran, dari data BEI, investor asing membukukan nilai beli bersih sebesar Rp11,2 triliun sepanjang 2024 hingga perdagangan Senin (22/4/2024). Sementara itu, kinerja IHSG terkoreksi 2,74% pada periode yang sama ke 7.073,82.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa tekanan pada pasar saham pada tiga bulan pertama tahun 2024 memang tak terelakkan sehingga meredam rata-rata nilai transaksi harian (RNTH). Selain karena ekspektasi investor global soal penurunan suku bunga oleh bank sentral AS, pelaksanaan Pemilu 2024 turut memberikan imbas.

Dia menyebut RNTH masih naik tipis, yakni 8% secara tahunan ke Rp11 triliun. Realisasi ini masih belum mencapai target BEI, Rp12,5 triliun. Berdasarkan profil investor, dia mencatat bahwa tekanan lebih terasa pada investor ritel yang membukukan penurunan transaksi 6% secara tahunan (year-on-year/YoY).

"Untuk investor institusi, transaksi justru mengalami peningkatan sebesar 18% YoY. Dengan kata lain, faktor pemilu pada 2024 lebih berdampak pada aktivitas investor ritel dibandingkan dengan investor institusi."

Transaksi investor institusi, katanya, turut didorong oleh kinerja keuangan emiten pada 2023. Kinerja emiten sektor unggulan IHSG, seperti bank dan telekomunikasi mampu melampaui ekspektasi analis sehingga mendorong optimisme kinerja moncer pada 2024, berikut potensi kenaikan harga sahamnya. Ke depannya, dia menilai kondisi pasar global masih menjadi perhatian utama.

Ketidakpastian arah kebijakan ekonomi global dan panasnya tensi geopolitik, menurutnya, akan berdampak pada rapor makroekonomi RI dan merambat ke pasar modal.

"Pelemahan nilai tukar dan ekspektasi tingkat suku bunga yang tinggi berpotensi menyebabkan adanya foreign outlflow di pasar saham yang dapat berimbas pada peningkatan volatilitas IHSG di tahun 2024,” katanya.

Di tengah sejumlah sentimen itu, perusahaan tetap menggenjot aktivitas transaksi saham. Sebagai gambaran, hingga Maret 2024, nilai transaksi saham perusahaan tumbuh 38% secara tahunan. Dengan demikian, perusahaan terus menggenjot basis investor individu dan institusi kendati investor institusi berkontribusi signifikan terhadap transaksi saham perusahaan.

Untuk menjaring investor individu, dia pun melakukan edukasi dan pemasaran secara intensif. Sementara itu, untuk menarik investor institusi, perusahaan meningkatkan kualitas layanan dan produk, berikut melakukan kolaborasi.

“BRIDS juga ikut berpartisipasi dalam pendalaman market yang direncanakan oleh BEI terkait dengan liquidity provider serta short-selling untuk mendorong aktivitas di pasar saham.”

Laksono pun berharap agar otoritas pasar modal merilis kebijakan yang mampu memacu transaksi saham. Dia berharap agar BEI menerapkan pengaturan konstituen indeks utama, dan penunjukkan market maker.

“Kami melihat kebijakan BEI seperti perubahan konstituen indeks utama berkala 3 bulan sekali dan penunjukkan market maker dapat mendukung kenaikkan transaksi saham pada sisa tahun 2024 ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper