Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Perkembangan Konflik Iran-Israel

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2024 melemah 1,25% atau 1,04 poin menjadi US$82,10 per barel pada pukul 14.04 WIB.
Kilang minyak Petroleos de Venezuela SA (PDVSA) Amuay di Kompleks Kilang Paraguana di Punto Fijo, Negara Bagian Falcon, Venezuela, pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023./Bloomberg
Kilang minyak Petroleos de Venezuela SA (PDVSA) Amuay di Kompleks Kilang Paraguana di Punto Fijo, Negara Bagian Falcon, Venezuela, pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023./Bloomberg

Bisnis.comJAKARTA - Harga minyak mentah melemah setelah mengalami penguatan berturut-turut. Hal ini karena para pedagang mempertimbangkan potensi langkah selanjutnya dari Iran dan Israel. 

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip pada Senin (22/4/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2024 melemah 1,25% atau 1,04 poin menjadi US$82,10 per barel pada pukul 14.04 WIB. 

Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Juni 2024 juga melemah 1,49% atau 1,30 poin ke US$85,99 per barel.

Ada ketenangan yang tidak mengenakan di pasar setelah harga-harga mengalami penurunan pada Jumat (19/4). Iran meremehkan tanggapan Israel terhadap serangan drone dan dan rudal Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) juga telah mengeluarkan sanksi baru terhadap sektor minyak Iran, sehingga sanksi tersebut akan disahkan oleh senat dalam beberapa hari kedepan. Negeri Paman Sam juga menyetujui pendanaan segar untuk ukraina dalam perang melawan Rusia. 

“Yang cukup mengejutkan adalah, meskipun risiko dan ketegangan meningkat di Timur Tengah, harga minyak tampaknya tidak terlalu mengkhawatirkan,” jelas kepala strategi komoditas ING Groep NV, Warren Patterson. 

Lanjutnya, ia menambahkan bahwa pasar perlu melihat apakah sanksi AS berdampak pada aliran dana Iran sebelum bereaksi. 

Adapun harga minyak juga telah meningkat 13% pada 2024, karena ketegangan geopolitik dan pengurangan pasokan OPEC+ yang telah memperketat pasar. 

Investor juga akan berfokus pada sejumlah data ekonomi AS pada minggu ini, seperti pengukuran inflasi pilihan The Fed yang akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper