Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MK Putuskan Hasil Sengketa Pilpres Hari Ini, Rupiah Langsung Tancap Gas

Rupiah dibuka menguat menuju level Rp16.217 jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres pada Senin (16/4/2024).
Rupiah dibuka menguat menuju level Rp16.217 jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres pada Senin (16/4/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rupiah dibuka menguat menuju level Rp16.217 jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres pada Senin (16/4/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat menuju level Rp16.217 jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres pada Senin (16/4/2024).

Mengutip data Bloomberg, rupiah menguat 42,50 poin atau 0,26% menuju level Rp16.217 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,15% menuju posisi 105,99.

Adapun mata uang lain di kawasan Asia mayoritas dibuka menguat. Won Korea meningkat 0,09% diikuti ringgit Malaysia yang menguat 0,03%, dan yen Jepang naik 0,01%. Adapun peso Filipina serta rupee India masing-masing menguat 0,12% dan 0,08%.

Penguatan rupiah terjadi jelang putusan MK terkait putusan sengketa atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 yakni perkara No. 1/PHPU.PRES-XXII/2024 dan perkara No. 2/PHPU.PRES-XXII/2024.

Perkara nomor satu diajukan oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, sementara perkara kedua dari paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Di sisi lain, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya menjelaskan sentimen datang dari beragam data AS yang menunjukkan Federal Reserve kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga pertamanya sejak tahun 2020.

Selain itu, memanasnya eskalasi Iran-Israel juga menjadi fokus. Presiden Fed New York John Williams juga mengatakan tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga saat ini, mengingat kekuatan perekonomian AS.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap terjaga, di tengah dampak konflik geopolitik antara Iran-Israel.

BI menegaskan ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara berkembang yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan suku bunga The Fed dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Bank sentral berencana melakukan sejumlah langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas rupiah dengan mengatur keseimbangan supply-demand valas di market melalui tige intervensi khususnya di spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).

BI juga akan meningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong capital inflow, seperti melalui daya tarik SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia) dan hedging cost, serta melakukan koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder terkait.

Untuk perdagangan awal pekan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp16.210-Rp16.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper