Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Mampu Rebound, Dibuka Menguat ke Rp16.176 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp16.176,5 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (18/4/2024).
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp16.176,5 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (18/4/2024). Rupiah menguat di tengah stagnannya dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.01 WIB, rupiah dibuka menguat 0,27% ke Rp16.176,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS stagnan pada level 105,94.

Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia Pasifik dibuka menguat. Mata uang yang dibuka menguat tersebut di adalah yen Jepang naik 0,10%, doar Singapura naik 0,06%, dolar Taiwan naik 0,14%, dan won Korea Selatan naik 0,85%. 

Lalu peso Filipina naik 0,23%, rupee India turun 0,11%, yuan China naik 0,04%, ringgit Malaysia naik 0,14%, dan baht Thailand turun 0,20%. 

Sebelumnya, Analis Pasar Uang Lukman Leong melihat prospek rupiah ke depannya masih akan tertekan oleh dolar AS yang menguat. Menurut Lukman, penguatan dolar AS masih akan berlangsung panjang. 

"Penguatan dolar AS masih akan panjang tercermin dari pernyataan yang hawkish dari kepala The Fed Jerome Powell semalam jika mereka belum bisa menurunkan suku bunga karena inflasi yang masih tinggi," kata Lukman, Rabu (17/4/2024).

Dia melanjutkan pelemahan rupiah ini akan memiliki beberapa dampak ke ekonomi. Dampak tersebut, kata dia, seperti BI yang akan terus mempertahankan suku bunga tinggi saat inflasi yang masih di dalam target. 

"Malah ada kemungkinan BI akan perlu kembali menaikkan suku bunga ke depan untuk menahan depresiasi rupiah," ucap Lukman. 

Sementara itu, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan ditutup menguat hari ini pada rentang Rp16.170-Rp16.250 per dolar AS.

Ibrahim menjelaskan trader tetap bias terhadap dolar AS setelah rilis data inflasi dan penjualan ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Hal tersebut menunjukkan inflasi masih stagnan dalam beberapa bulan terakhir.

Selain itu, peringatan dari Federal Reserve membuat sebagian besar trader tidak memperhitungkan penurunan suku bunga lebih awal, serta memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mendorong permintaah safe haven. 

Komentar Powell membuat para trader semakin mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni, dengan CME Fedwatch Tools yang kini menunjukkan peluang 79,2% bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. CME Fedwacth Tools juga menunjukkan para trader memperkirakan peluang kecil kenaikan suku bunga 25 basis points. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper