Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Geopolitik Mereda, Kilau Harga Emas Mulai Memudar

Harga emas global cenderung turun karena kondisi geopolitik Iran dan Israel mulai mereda.
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA --  Harga emas global cenderung turun karena kondisi geopolitik Iran dan Israel mulai mereda.

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, menyebutkan salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan harga emas adalah situasi di Timur Tengah, khususnya konflik antara Iran dan Israel.

Fischer mengatakan,Iran telah menghentikan serangannya sebagai respons terhadap serangan terhadap kedutaan Iran di Suriah yang dilakukan oleh Israel. Meskipun Iran hanya menyerang Israel sebagai balasan atas insiden tersebut, namun tindakan ini dapat menimbulkan ketegangan yang lebih besar di kawasan tersebut. Ada kekhawatiran bahwa eskalasi lebih lanjut dari konflik ini dapat mengakibatkan perang dunia ketiga, yang dapat memengaruhi pasar global secara keseluruhan.

Fischer juga menyoroti bahwa harga emas telah mencapai titik tertinggi baru-baru ini, yang menunjukkan kemungkinan penurunan harga dalam jangka pendek. Hal ini sejalan dengan analisis trend dan analisis candlestick yang menunjukkan kecenderungan penurunan.

Selain itu, pergerakan indeks Dolar AS Berjangka juga memainkan peran penting dalam dinamika harga emas. Indeks Dolar AS Berjangka, yang memantau kinerja greenback versus enam mata uang utama lainnya, mengalami penurunan sebesar 0,25%, yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap emas sebagai safe haven.

Meskipun harga emas saat ini mengalami penurunan, yang dipengaruhi oleh situasi geopolitik yang antara Iran dan Israel. Meskipun ada penghentian sementara dari serangan oleh Iran, potensi konflik lebih lanjut masih menggantung, yang dapat mempengaruhi harga emas di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper