Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Rupiah Untungkan Ekspor Batu Bara RMK Energy (RMKE)

RMK Energy (RMKE) memperkirakan pelemahan rupiah dapat menguntungkan kinerja perseroan di tahun ini.
Dari kiri ke kanan: Direktur PT RMK Energy Tbk. (RMKE) Sugiyanto, Direktur RMKE Jennifer Angeline, dan Direktur Utama RMKE Vincent Saputra dalam paparan publik RMKE di Jakarta, Kamis (18/4/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Dari kiri ke kanan: Direktur PT RMK Energy Tbk. (RMKE) Sugiyanto, Direktur RMKE Jennifer Angeline, dan Direktur Utama RMKE Vincent Saputra dalam paparan publik RMKE di Jakarta, Kamis (18/4/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - PT RMK Energy Tbk. (RMKE) menyebut pelemahan rupiah yang terjadi saat ini menguntungkan ekspor batu bara perseroan. 

Direktur Utama RMKE Vincent Saputra mengatakan pihaknya tengah melihat dampak perang Iran-Israel ke harga komoditas batu bara. RMKE melihat ke depan kemungkinan harga komoditas batu bara akan naik ke depannya. 

"Kami melihat ke depan kemungkinan harga batu bara akan naik, tapi memang harus didukung dengan data," kata Vincent, di Jakarta, Kamis (18/4/2024). 

Dia melanjutkan dari sisi permintaan, tren permintaan batu bara masih mengalamii penurunan. RMKE memperkirakan penurunan ini akan terjadi pada satu atau dua bulan ke depan, lalu setelahnya akan ada kenaikan yang cukup signifikan, tergantung perang dan kondisi geopolitik yang tidak stabil saat ini. 

Vincent melanjutkan, saat ini RMKE cukup terbantu dengan pelemahan rupiah, terutama untuk penjualan ekspor. Vincent mengatakan saat ini penjualan batu bara RMKE sebesar 75% merupakan ekspor. 

"Dengan harga batu bara turun itu jadi tantangan bagi kami, tapi kami cukup terbantu oleh kurs karena kami dibayar dolar AS. Jadi ekspor kami diuntungkan dengan pelemahan rupiah," ucapnya. 

Untuk tahun 2024 ini, ekspor batu bara RMKE ditargetkan sebesar 3,1 juta ton, dengan penjualan domestik berkisar 300.000-400.000 ton. 

Di sisi lain, RMKE memperkirakan harga batu bara di tahun ini dapat meningkat lagi seiring dengan tensi geopolitik yang memanas. 

Untuk batu bara GAR 42 yang diproduksi RMKE, Vincent memperkirakan harga batu bara jenis ini akan diperdagangkan pada level US$50-US$58 per ton. Vincent juga melihat harga batu bara dapat meningkat hingga US$60-US$70 per ton di tahun ini.

"Mungkin saja nanti terjadi sesuatu seperti dua tahun lalu saat ada perang Ukraina itu harga GAR42 bisa sampai US$130. Mungkin tidak naik sebanyak itu, tetapi naik di harga US$60-70 masih sangat mungkin, kalau kondisi geopolitik berkepanjangan dan memberikan efek ke komoditas-komoditas lainnya," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper