Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Akuisisi Saham Bos Provident, GOTO Siap Suntik Rp678 Miliar

GOTO berencana menyuntik dana IPO sebesar Rp678,72 miliar ke Multifinance Anak Bangsa (MAB) setelah akuisisi dari Bos Provident, Winato Kartono.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (4/4/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (4/4/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengakuisisi  saham yang dimiliki oleh Winato Kartono atas PT Multifinance Anak Bangsa (MAB) sebanyak 309,12 juta saham. GOTO diketahui akan menyuntikkan dana IPO-nya untuk MAB. 

GOTO mengakuisisi saham MAB yang dimiliki Winato Kartono sebanyak 309,12 juta saham. Akuisisi ini mengeluarkan dana sebesar Rp32,45 miliar, atau mewakili 11,04% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor MAB. 

GOTO melaksanakan akuisisi melalui PT Mapan Global Tech (MGT) pada Senin, 1 April 2024. MAB dan MGT telah menandatangani perjanjian yaitu Akta Jual Beli Saham pada hari yang sama

Sebelum transaksi ini, GOTO melalui PT Gofin Karya Anak Bangsa (GKAB) memiliki 2,38 miliar saham atau setara dengan 85% kepemilikan. Setelah transaksi selesai kepemilikan GOTO atas MAB akan meningkat menjadi 96,04%.

Sebagaimana diketahui, salah satu rencana GOTO setelah melakukan IPO adalah melakukan penyertaan dana terhadap MAB. 

Berdasarkan laporan realisasi dana IPO, GOTO berencana menyuntik dana IPO sebesar Rp678,72 miliar ke MAB. Hingga laporan penggunaan dana IPO terbaru per Januari 2024, GOTO tercatat belum merealisasikan penyertaan dana IPO ke MAB.

GOTO mencatatkan hasil penawaran umum sebesar Rp13,7 triliun, dengan hasil bersih Rp13,5 triliun saat IPO di tahun 2022 lalu. Hingga Januari 2024, sisa dana hasil penawaran umum GOTO adalah sebesar Rp3,12 triliun. 

Selain untuk MAB, GOTO berencana menggunakan dana IPO sebagai modal kerja sebesar Rp4,07 triliun, penyertaan ke Tokopedia Rp4,07 triliun, penyertaan ke Dompet Anak Bangsa Rp3,9 triliun, penyertaan ke Velox Digital Singapore Rp678 miliar, dan penyertaan ke Viet Technology Trading Joint Stock Rp678 miliar. 

Hingga saat ini, dana IPO yang telah dihabiskan untuk modal kerja adalah Rp3,67 triliun, penyertaan ke Tokopedia Rp4,07 triliun, dan penyertaan ke Dompet Anak Bangsa Rp2,15 triliun. 

Lalu penyertaan ke Velox Digital Singapore Rp274 miliar, dan penyertaan ke Viet Technology Trading Joint Stock Rp273 miliar. 

Wakil Direktur Utama GOTO Thomas Husted mengatakan GOTO tengah mengerjakan dua inisiatif baru yang menjadi kunci. Inisiatif pertama, kata dia, GOTO akan segera meluncurkan layanan buy now pay later (BNPL) dengan TikTok. 

Inisiatif kedua, GOTO juga akan meluncurkan inisiatif baru bekerja sama dengan PT BFI Financial Tbk. (BFIN). 

Thomas Husted mengatakan salah satu inisiatif yang akan dijalankan oleh GOTO Financial tahun ini adalah bekerja sama dengan BFI Financial untuk memberikan kredit kendaraan bermotor terhadap mitra pengemudi Gojek. 

"Kerja sama dengan BFIN adalah proyek uji coba dan masih menunggu persetujuan regulasi," ujar Thomas dalam earning calls GOTO 2024, Selasa (19/3/2024). 

Dia melanjutkan uji coba ini dilakukan secara non-eksklusif. Thomas melihat kedua inisiatif ini memiliki potensi besar. 

"Kami akan segera memberikan kabar ke para investor setelah kami mendapatkan hasil yang konkret," tuturnya. 

Adapun sepanjang 2023, unit bisnis Financial Technology GOTO mencatatkan pertumbuhan topline yang kuat, seiring dengan peluncuran dan adopsi produk-produk baru. 

Produk-produk tersebut mampu menjaring pengguna di dalam dan di luar ekosistem GOTO, termasuk di antaranya aplikasi GoPay, serta produk simpanan.

Usai Akuisisi Saham Bos Provident, GOTO Siap Suntik Rp678 Miliar

Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery dalam risetnya menjelaskan GOTO telah memindahkan fokusnya menuju pencapaian pertumbuhan yang dipercepat, dan profitabilitas yang berkelanjutan. GOTO akan melakukannya dengan memprioritaskan ekspansi akses produk dan layanan, sambil meningkatkan pengalaman pelanggan, setelah memperkuat fondasinya sebelumnya. 

GOTO juga berencana untuk menguatkan strategi yang telah berhasil dan menghentikan inisiatif yang tidak dapat diukur (non-scalable initiative), dengan penekanan khusus pada meningkatkan penawaran terjangkau dan mengembangkan layanan langganan dalam segmen layanan on-demand. 

Selain itu, lanjut Michael, GOTO bermaksud untuk melanjutkan laju pertumbuhan yang dipercepat dalam bidang financial technology dengan memperluas pinjaman melalui penawaran Buy Now, Pay Later (BNPL) dan pinjaman tunai, dengan memanfaatkan kemitraan dengan TikTok dan mitra yang sudah ada seperti Bank Jago dan BFIN untuk pembiayaan motor roda dua di luar diler. 

Pergeseran strategis menuju profitabilitas pada tahun 2023 akan memprioritaskan pertumbuhan GTV (Gross Transaction Value), memperluas wallet share, dan memperluas basis konsumen.

"Perkiraan pertumbuhan GTV ODS sebesar 5% YoY dan pertumbuhan GTV GTF yang diharapkan mencapai 8% YoY pada tahun 2024," ucap Michael.

Sinarmas Sekuritas memberikan rating buy untuk saham GOTO, dengan target harga Rp80 per saham. Sinarmas Sekuritas mengantisipasi kemitraan GOTO dengan TikTok akan memperkuat posisi kompetitif GOTO dan berpotensi memfasilitasi ekspansi GOTO dalam segmen logistik dan keuangan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper